Anak-Anak di Jombang Diajak Peduli Lingkungan Sambil Belajar Bahasa Inggris

Jombang, memorandum.co.id - Dimasa pandemi Covid-19 saat ini, sekolah belum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sehingga, anak-anak belajar dengan cara daring. Namun, kebanyakan anak-anak menjadi bosan, sehingga tak jarang lebih banyak bermain game di hp. Nah untuk mengatasi hal tersebut, banyak berbagai cara agar anak-anak dapat mengurangi bermain game di hp. Salah satunya dengan mengikuti kursus atau bimbingan belajar di luar rumah. Seperti halnya kursus Pojokrejo English Course yang berada di Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Kampung Inggris di Jombang ini, tentu berbeda dengan yang ada di Kediri. Namun konteks pembelajaran tetap sama, yakni dengan menggunakan bahasa Inggris. Disini, anak-anak mulai SD hingga SMA diajarkan berbahasa Inggris. Dan selama belajar, mereka tidak bertempat di dalam ruangan, namun diluar, berbaur dengan alam sekitar. Salah satu wali murid, Yuniar (40), warga Desa Kesamben mengatakan, dirinya mengkursuskan kedua putrinya yang masih duduk di kelas 1 dan 3 SD di Pojokrejo English Course, karena kegiatannya positif. "Anak-anak bisa belajar bahasa Inggris, dan di masa pandemi ini anak-anak juga kangen sama sekolah. Dengan adanya ini (PEC, red) bisa mengobati kangennya itu. Ya semoga bermanfaat," katanya sembari menunggui kedua putrinya. Menurut penjelasan Yuniar, bahwa kedua putrinya baru dimasukkan ke kursus bahasa Inggris disini, yang mana masuk pada gelombang yang kedua. "Baru hari ini masuk. Gelombang pertama tidak ikut, akhirnya masuk gelombang kedua," tukasnya. Sementara itu, Pembina Pojokrejo English Course (PEC), Ari Hakim (40), menerangkan, bahwa materi kegiatan yang diajarkan PEC yaitu tentang kegiatan sehari-hari, yaitu activity. Agar mereka tahu apa yang sudah dilakukan keseharian. "Kemudian pembelajaran tentang alam dan lingkungan. Kita kenalkan dengan sawah, sungai, dan kegiatan yang ada di Desa Pojokrejo. Kita ajarkan itu dengan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris," terangnya. Jadi, papar Arif, tema-tema alam dan lingkungan di Pojokrejo, lalu dibuat dalam bahasa Inggris. Saat pembukaan kelas, anak-anak selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya agar merrka cinta Indonesia. Kemudian di akhir program menyanyikan lagu Padamu Negeri. "Nah temanya itu, bagaimana warga desa, khususnya anak-anak Pojokrejo itu mencintai Indonesia, peduli alam dan lingkungan. Harapannya mereka tumbuh menjadi generasi anak bangsa yang tidak hanya cerdas secara fikir, tapi juga cerdas rasa, peduli lingkungan dan sosial," paparnya. Kemudian, Kepala Desa Pojokrejo, H. Nursan (55) mengungkapkan, bahwa Pojokrejo English Course dimulai sejak bulan Oktober 2020. Karena ada pandemi Covid-19, maka diundur untuk pelaksanaannya ini. "Karena kita undur, tapi banyak wali murid yang tanya terus. Akhirnya saya berusaha supaya bisa masuk. Dan Januari 2021 mulai masuk," ungkapnya. Nursan menjelaskan, dibukanya kursus bahasa Inggris ini berawal dari keluhan para ibu-ibu yang anaknya tidak bisa konsentrasi dengan pendidikannya di masa pandemi ini karena kebanyakan bermain hp saja. "Dan saya punya gagasan bekerjasama dengan kampung Inggris yang bertujuan untuk memberi wawasan kepada anak-anak biar menambah ilmu dan wawasan. Jadi sekolah Inggris ini bukan diruangan, jadi langsung di alam," jelasnya. Untuk pelaksanaanya, tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menyiapkan handsanitiser. "Dan Alhamdulillah, tidak ada yang kena Covid-19," pungkasnya. Untuk sementara saat ini, anak-anak yang mengikuti kursus di PEC tidak ada patokan biaya yang harus dikeluatkan oleh para orangtua. Mereka hanya memasukkan uang seikhlasnya, atau bersifat sosial di sebuah kotak amal yang sudah disiapkan. Untuk jadwal pembelajaran, karena saat ini sekolah tatap muka belum dilaksanakan, maka anak-anak mulai belajar pada pukul 10.00 WIB-12.00 WIB, dan ini untuk SD. Sedangkan untuk SMP dan SMA, pembelajaran dimulai pukul 13.00 WIB-15.00 WIB. Mulai Senin-Kamis. (yus)