Kediri, memorandum.co.id - Untuk menampung dan mecari solusi permasalahan-permasalahan yang timbul di masyarakat, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menggelar acara Ngopi Bareng. Kegiatan ini akan digelar setiap hari Jumat di pendopo Kabupaten Kediri.
Di hari perdana digelarnya acara Ngopi Bareng, dilaksanakan dengan tiga sesi dengan pembatasan jumlah peserta. Hal ini dikarenakan pandemi covid-19. Untuk sesi pertama pukul 13.00 WIB, sesi kedua pukul 14.00 dan sesi ketiga pukul 15.00 WIB. Dan dalam pelaksanaannya mendapatkan penjagaan ketat dari Satpol PP dan penerapan protokol kesehatan cukup ketat.
“Acara Ngopi Bareng ini akan kami lakukan setiap hari Jum'at. Dan saat ini pelaksanaannya kita tiga sesi karena kondisinya masih pandemi,” ujar Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri.
Pada bulan Maret nanti, sambung Mas Dhito, akan dilaunching aplikasi Halo Mas Bup untuk menampung keluhan dan saran dari masyarakat Kabupaten Kediri, baik itu permasalahan mengurus KTP, surat perizinan yang tidak jadi-jadi.
“Dengan aplikasi Halo Mas Bup ini akan membantu masyarakat mencari solusi," sambungnya.
Lebih jauh Hanindhito Himawan Pramana, putra Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung ini memaparkan, sebentar lagi Kabupaten Kediri mau ulang tahun dan sampai saat ini Pendopo Kabupaten Kediri belum ada namanya.
"Dalam pencarian nama ini nanti akan saya libatkan dari tokoh agama, budayawan, masyarakat dan juga pemerintah daerah. Kenapa saya getol sekali ingin memberi nama pendopo ini? Pendopo adalah simbol pemerintah daerah. Dan di tanggal 25 Maret nanti pada saat Hari Jadi Kabupaten Kediri sudah punya nama. Terkait nama pendopo yang pasti teman-teman budayawan yang paham sejarah nanti akan kita libatkan. Dan nantinya akan kita munculkan tiga nama, yang kemudian kita sebarkan ke masyarakat. Biar masyarakat yang memilih dan memutuskan nama yang tepat untuk pendopo ini," urani Mas Dhito terkait nama pendopo.
Dalam acara Ngopi Bareng di hari perdana tersebut, Mas Dhito atau Mas Bup mendapatkan perhatian cukup serius bagi peserta yang hadir. Sehingga banyak peserta yang menyampaikan pertanyaan dan keluhan yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Di antaranya, kenapa wisata Gunung Kelud tidak segera dibuka?
Dengan tegas Mas Bup mengatakan, untuk saat ini belum bisa dibuka. Karena saat ini Kabupaten Kediri masih zona orange.
“Dan bila dibuka, pasti tempat wisata yang lain akan menuntut minta untuk dibuka,” tandasnya.
Sekadar diketahui, dalam Ngopi Bareng tersebut, Mas Bup dan Mbak Dewi yang didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Dede Sujana duduk bersama masyarakat beralaskan karpet. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. (mis)