Tidak Kuat Dimadu, Istri Mengugat Cerai Suami (3 – habis)

Kamis 25-02-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Kebersamaan dengan Amin Berkurang dan Terus Berkurang

Tidak terasa, menginjak tahun keempat pernikahan, Siti merasa ada perubahan pada sikap Amin. Waktu kebersamaan yang disediakan untuknya mulai berkurang, berkurang, dan terus berkurang. "Suami lebih sering di rumah istri mudanya. Seminggu yang biasanya disediakan untukku tiga-empat hari, dikurangi menjadi satu-dua hari saja. Pulang ke rumah hanya ngobrol sebentar, langsung tidur. Bahkan pernah dalam sehari dia pulang nggak ngobrol sama sekali," keluhnya. Sikap Amin sering dipertanyakan Siti. Ironis, Amin hanya menjawab dengan alasan Diana sedang sakit. Hingga suatu ketika Amin mengabarkan Diana sedang hamil. "Waktu dengar istri mudanya hamil, perasaan saya bercampur aduk. Antara bahagia dan sedih. Sebab, saya takut kalau waktu buat saya akan semakin berkurang," ucapnya sedih. Ternyata benar. Yang ditakutkan Siti akhirnya terjadi juga. Amin semakin jarang di rumah. Amin lebih betah tinggal bersama Diana. Mungkin itu semua karena ada anak yang sedang dikandung Diana. "Saya hanya bisa bersabar meski sakit hati. Saya mencoba menguatkan keyakinan saya untuk kebahagiaan suami," tuturnya. Akhirnya, beberapa bulan kemudian anak yang dikandung Diana lahir. Amin terlihat sangat bahagia. Irma melihat kebahagiaan Amin waktu menjenguk Diana di rumah sakit. "Dia terlihat bahagia sekali waktu itu. Dan, saya kembali digelayuti pikiran ketakutan akan kehilangan waktu bersama suami. Sebelum lahir saja waktunya berkurang, apalagi nanti, ketika anak yang dikandung Diana sudah lahir," katanya. Dan seperti yang dikhawatirkan, sejak lahirnya anak Diana, Amin semakin tidak betah di rumah. Datang hanya beberapa jam terus pergi lagi. Setiap ditanya, dia beralasan kasihan terhadap Diana yang baru saja melahirkan. "Katanya dia kasihan sama Diana. Padahal, di rumahnya ada pembantu dan ibu Diana. Saya hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi?" tuturnya. Selang beberapa bulan kemudian, Siti semakin tidak kuat terhadap perlakuan Amin. Hingga akhirnya terjadi pertengkaran hebat. Siti menuntut pembagian waktu yang tidak adil. Pernah sebulan Amin tidak pernah pulang. Sekali pun. "Saat bertengkar itu, suami tega mengatakan saya wanita mandul. Saya sempat kaget dengan kata-kata itu. Hancur hati saya waktu dia bilang begitu. Saya hanya bisa menangis. Lalu saya bilang ke dia, ceraikan saja saya saya," kata dia. Ternyata permintaan Siti, tak disangka-sangka, malah dikabulkan. Amin bahkan mengatakan akan mengurus sendiri berkas-berkasnya. "Kini saya sedang menunggu proses perceraian saya. Saya tidak kuat di madu," pungkasnya. (mg5/jos, habis)       Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih  
Tags :
Kategori :

Terkait