Tidak Kuat Dimadu, Istri Mengugat Cerai Suami (1)
Selasa 23-02-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Ke Dokter, Divonis Menderita Kanker Kandungan
Siti (nama samaran) lama-lama tidak kuat juga harus menerima ada madu di dalam rumah tangganya bersama sang suami, Amin (nama samaran juga). Meskipun sudah berusaha ikhlas menerima Yuni sebagai istri kedua bagi suaminya, Siti akhirnya menyerah juga.
Siti harus merelakan Amin menikah lagi setelah dirinya divonis tidak bisa mempunyai keturunan setelah diangkat rahimnya. "Saya sudah diputus tidak bisa punya anak," kata Siti mengawali kisahnya.
Ceritanya, Siti menikah dengan Amin lebih kurang empat tahun. Dari pernikahan itu, Siti selalu gagal mempunyai seorang keturunan sebagai penerus dalam keluarganya.
"Selama setahun pernikahan, saya sering terlambat datang bulan. Tetapi tetap tidak kunjung hamil. Setiap saya tes hasilnya selalu negatif," ungkapnya.
Siti dan Amin menganggap hal tersebut adalah wajar-wajar saja. Mereka punya pemikiran bahwa belum waktunya saja dikasih keturunan.
"Kami menganggapnya mungkin Allah masih belum waktunya memberikan keturunan," jelasnya.
Namun, menginjak tahun kedua pernikahannya dan belum juga diberi momongan, Siti mulai gusar. Ia mencoba memeriksakan diri ke dokter kandungan di Surabaya.
"Dari hasil pemeriksaan, dikatakan ada masalah pada kandungan saya. Sedangkan kondisi suami baik-baik saja," bebernya.
Setelah mengetahui hal tersebut, dokter menyarankan Siti melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saran dokter itu kemudian dituruti.
"Akhirnya saya periksa kembali ke rumah sakit atas saran dokter kandungan yang memeriksa saya itu," katanya.
Seminggu setelah pemeriksaan itu, Siti mendapat jawaban yang tidak disangka-sangka. Dari pemeriksaan tersebut, dokter rumah sakit mengatakan di dalam kandungan Siti terdapat kanker. Mereka menyarankan pengangkatan rahim. Artinya, Siti tidak akan pernah bisa mendapatkan keturunan.
"Saya sangat shock saat itu. Sesak dada saya mengetahui vonis dokter. Saya langsung gak bisa berpikir apa-apa. Di satu sisi saya tidak rela rahim saya diangkat, di sisi lain kanker itu bisa membahayakan jiwa saya di kemudian harinya. Dilema," keluhnya.
Kemudian, kabar tersebut disampaikan kepada suaminya. Setelah Amin tahu, ia merasa tidak percaya dengan apa yang barus saja dikatakan istrinya tersebut.
"Awalnya suami saya tidak percaya. Setelah saya tunjukkan hasil pemeriksaan, suami langsung lemas. Dia hanya bisa memandang saya yang terus menangis waktu itu," ucap Siti sedih. (mg5/jos, bersambung)
Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih
Tags :
Kategori :