Koordinator Giat Istighotsah

Senin 27-05-2019,09:25 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Untuk wilayah Surabaya Barat keberadaan Masjid Besar Baitul Fattah sudah sangat dikenal. Sebab, masjid di Jalan Manukan Tama yang dibangun pada tahun 1987 ini merupakan patokan masjid lain dalam setiap kegiatan. “Masjid ini dulu diresmikan oleh Presiden Soeharto, dan bantuan dari Yayasan Muslim Pancasila,” terang takmir Masjid Besar Baitul Fattah  Darto. Lebih lanjut dijelaskan Darto, bila masjid yang awalnya bernama Masjid Agung Baitul Fattah ini bagian dari 999 masjid yang dibangun dengan tipe yang sama yakni persegi lima oleh yayasan tersebut. Sedangkan pembangunan terakhir masjid yang seperti ini ada di Jember. Ditambahkan Darto, adanya pembangunan masjid di Manukan Tama karena di wilayah barat sangat jarang berdiri masjid besar. Sehingga, sekarang masjid tersebut menjadi rujukan masjid-masjid di wilayah barat Kota Pahlawan ini. “Seperti halnya masalalah kapan permulaan puasa, kapan Lebaran dan dimulainya salat Idul Fitri, kebanyakan dari masjid sini (Masjid Besar Baitul Fattah, red) yang digunakan patokan,” lanjut Darto. Bahkan, Masjid Baitul Fattah kini menjadi koordinator masjid untuk penyelenggaraan istighotsah. “Memang acaranya berpindah-pindah, yang jelas pembukaannya di sini,” tambah Darto. Darto menambahkan, sekarang ini masjid sedang direnovasi namun tidak merubah bentuk aslinya. Hanya saja bangunannya nantinya tertutup dan ada penambahan lantai. Hal tersebut dilakukan disebabkan sudah tidak mampu menampung jemaah di dalam masjid. Masih kata Darto, selama Ramadan ini pembangunan masjid terus berjalan, tanpa mengganggu jemaah beribadah. Untuk kegiatan mengisi Ramadan, setiap malam juga diadakan tadarus, dan ceramah singkat sebelum berbuka puasa. (tyo/nov)  

Tags :
Kategori :

Terkait