Kediri, memorandum.co.id - Tepat 7 hari pascajatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu (9/1/2021) lalu, di antara korbannya adalah warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Yakni Rahmania bersama dua putrinya, Fazila Ammara (6) dan Fathima Ashalina (2,5), serta seorang pengasuh anak. Untuk mengenang kejadian tersebut, puluhan warga Kecamatan Pare yang tergabung dalam Komunitas Pare, Alumni SMADA Pare dan Alumni SLTPN 2 Pare menggelar doa bersama di Simpang Tiga Ringin Budho, Sabtu (16/1/2021). Dalam doa bersama itu, para alumni mendoakan almarhumah Rahmania agar jasadnya segera ditemukan. Selain itu mereka juga mendoakan agar amal ibadah korban diterima Allah SWT. Selain itu, mereka juga mendoakan seluruh korban bencana gempa bumi, musibah banjir dan tanah longsor di belahan Nusantara. Koordinator doa bersama, Devi Yunitasari mengatakan, Rahmania merupakan sosok yang pintar, ceria dan memiliki jiwa sosial tinggi. “Sebelum kejadian atas musibah tersebut Rahmania sering kontak dengan teman-temannya yang tergabung dalam Komunitas Pare,” ujar Devi yang juga sama-sama alumni SMPN 2 Pare. Devi menambahkan, doa bersama ini diikuti oleh lintas agama. “Acara ini tidak hanya diikuti oleh mereka yang beragama Islam, melainkan lintas agama. Yaitu Islam, Kristen , Hindu, Budha dan Konghucu,” ungkapnya. Pihaknya berharap, melalui doa bersama ini segala yang dipanjatkan dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian segala musibah segera dihilangkan dari Indonesia. Termasuk pandemi Covid-19. (mis/mad)
Komunitas Pare Bersama Alumni SMP 2-SMA 2 Pare Gelar Doa Bersama
Sabtu 16-01-2021,19:03 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :