SURABAYA - Guru besar Universitas Dr Soetomo, Prof Dr Sam Abede Pareno MH, MM., yang juga seorang pengamat media, memberi pandangannya terhadap perkembangan perjalanan Memorandum sebagai Koran criminal selama 49 tahun. Dari sisi jurnalistik, Sam Abede melihat wajah Memorandum sebagai koran kriminal terbesar di Jawa Timur, mempunyai peran penting di masyarakat. Dengan penyajian peristiwa kriminal yang lugas, menjadikan penyampaian pesan mudah dimengerti pembacanya. Masih menurutnya, Surabaya pun sebagai kota metropolis memang memerlukan informasi mengenai kriminalitas yang ada. "Saya pikir masyarakat memerlukannya. Karena melalui informasi - informasi kriminalitas, masyarakat jadi waspada. Masyarakat harus tahu dan bagaimana bertindak, untuk mengamankan diri sendiri," jelas Sam Abede. Sam Abede menyebut, penyajian berita seperti itu merupakan ciri khas yang hanya dimiliki koran yang didirikan almarhum H Agil H Ali. Dia yakin Memorandum telah memenuhi kaidah jurnalistik, berimbang dan tetap menjaga etika jurnalistik. Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo ini juga memandang informasi kriminalitas yang disajikan, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya merupakan nilai plus tersendiri. Menurut Sam Abede, penyajian berita mengenai kriminalitas, tanpa memandang kualitas dan kuantitas berita kriminalitas tersebut, merupakan konsistensi yang baik dari Memorandum. “Memorandum tidak memilih apakah itu kualitas kriminalitasnya tinggi atau rendah, apakah itu mengharu biru, atau pun sadistis. Dan itu menjadi ciri khas konsistensi Memorandum, yang saya pikir baik," ungkap Sam Abede. Terkait sinergisitas yang sudah terjalin dengan berbagai instansi terlebih pendidikan, Sam memandang sejauh ini hubangan profesionalitas Memorandum tersebut penting. Bahkan, Sam mengapresiasi bila dunia pendidikan semakin terjalin baik dengan Memorandum ke depannya. Sementara disinggung soal tagline HUT ke-49 SKH Memorandum, yang mengusung tema "Semangat Baru Anti-Hoax" Sam Abede menyebut itu sebagai hal positif yang perlu dukungan. "Media massa Memorandum sebagai kontrol sosial menunjukkan, yang mau memerangi berita bohong (hoax) merupakan suatu hal bagus. Memang, sebagai media, hoax harus dilawan dengan melakukan cek dan ricek,” pungkas Sam Abede. (haj/pi)
Konten Kriminal Penting untuk Masyarakat
Minggu 11-11-2018,14:30 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 16-03-2025,14:46 WIB
Fenomena Tahunan, Jasa Tukar Uang Baru Bermunculan di Jalan Bubutan
Minggu 16-03-2025,06:23 WIB
Perum Bulog Targetkan Serapan Gabah Kering Petani 3 Juta Ton hingga April 2025
Minggu 16-03-2025,15:35 WIB
DPRD: Surabaya Perlu Peta Penanganan Banjir yang Jelas dan Terukur
Minggu 16-03-2025,13:54 WIB
Wow! Cetak 15 Gol, Pulisic Menyamai Golnya di Musim Debut Bersama Milan
Minggu 16-03-2025,07:15 WIB
Festival RaMe, Dukung Pelaku UMKM di Lamongan
Terkini
Minggu 16-03-2025,20:26 WIB
Warga Dagangan Madiun Hanyut Terbawa Banjir Belum Ditemukan
Minggu 16-03-2025,20:19 WIB
Polres Pasuruan dan Mahasiswa Gelar SOTR, Berbagi Makanan Sahur pada Masyarakat
Minggu 16-03-2025,20:11 WIB
Begal Kembali Beraksi di Winongan: Diancam Celurit, Motor Pedagang Jamu Amblas
Minggu 16-03-2025,20:04 WIB
Safari Ramadan di Masjid Sabilul Muhtadin, Wawali Kota Malang Ali Muthohirin Dorong Penguatan Peran Masjid
Minggu 16-03-2025,19:58 WIB