GRESIK - Memanasnya situasi politik pascapemilu, mendapat perhatian dari sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Gresik. Demi terciptanya kondusifitas, mereka telah menyatakan sikap untuk sepakat menolak seruan gerakan people power. Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq menyampaikan, bahwa seluruh tokoh agama di Kota Santri sebutan lain Gresik telah sepakat untuk menjaga perdamaian. "Mari bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah. Kami telah sepakat menolak seruan people power," ujar Mansoer Shodiq. Hal ini juga seperti yang disampaikan oleh Ketua Forum Keberagaman (Formagam) Gresik, Joko Pratama. Aksi people power dapat memperkeruh suasana. Oleh karena itu, pihaknya berharap semua pihak harus menjaga perdamaian. Pendukung masing-masing pasangan capres dan cawapres harus sabar menunggu hasil dari KPU. Senada juga disampaikan, Ketua PC NU Gresik KH M Chusnan Ali, bahwa para tokoh agama di Kota Pudak tidak akan terpengaruh dengan seruan itu. Persatuan dan perdamaian harus terus diciptakan, ujar Chusnan. Sedangkan, Ketua LDII Kabupaten Gresik KH Abdul Muis mengatakan, dirinya berharap tidak ada gerakan-gerakan yang mengganggu kondusifitas, mengintimidasi. Atau melakukan aksi-aksi yang dilakukan untuk membangun opini yang menyesatkan publik. Menurutnya, perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam demokrasi. Jika salah satu pihak merasa keberatan terhadap hasil penghitungan, ada mekanisme yang dapat ditempuh. Yakni gugatan melalui Mahkamah Konstitusi (MK). "Masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah usai Pemilu ini. Siapa pun pemimpinnya, kita harus mendukung, semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," kata Abdul Muis. (an/har/tyo)
Tokoh Agama Kabupaten Gresik Tolak Seruan People Power
Senin 13-05-2019,23:48 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :