Lumajang, Memorandum.co.id - Guguran awan panas dari Gunung Semeru yang berada di wilayah Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (1/12), meluncur hingga sejauh 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Menurut pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, guguran awan panas meluncur sejauh 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan sehingga menyebabkan akses jalan pintas dari Desa Supiturang ke Dusun Curah Kobokan tidak bisa dilewati karena tertutup guguran lava. Menurut kesaksian warga setempat, terjadi beberapa kali letusan yang diiringi suara gemuruh yang diduga suara guguran lava dari puncak kawah Semeru. Mendengar itu, warga panik dan keluar dari rumah untuk melihat kondisi gunung yang kebetulan terlihat jelas di sekitar rumah mereka. “Malam itu kami sempat kaget, karena tiba-tiba ada suara letusan keras disusul suara gemuruh dari atas gunung,“ ujar Nur, warga sekitar Sementara itu, meski tak ada korban jiwa dalam erupsi semalam, kerugian materill sementara, khususnya yang diderita oleh beberapa penambang pasir cukup besar. Terdata 5 unit excavator, 2 unit dumptruck dan loader, 1 unit Bus pariwisata tertimbun lava. Bahkan 2 warung milik warga juga bernasib sama. “Saya turun ke sungai untuk ambil pasir sekitar jam 02:00 saya lihat gunung meletus tapi kondisi sungai masih normal, tak berapa lama di sungai tiba-tiba turun lava sehingga dump truck saya langsung tenggelam, padahal saya parkir di posisi atas sendiri,“ ujar Didik, salah satu pemilik tambang. Untuk mengantisipasi erupsi susulan, pihak Forkopimca Pronojiwo mengimbau masyarakat tidak melakukan aktifitas hingga radius 4 km dari lereng kawah aktif serta terus mewaspadai bilamana terjadi guguran lava lanjutan segera langsung menuju tempat evakuasi dengan titik kumpul di lapangan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojio.(Ani)
Pascaerupsi Semeru, Warga Pronojiwo Diimbau Tetap Waspada
Selasa 01-12-2020,15:12 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :