Maling Helm Ratusan TKP Surabaya Timur Dibekuk

Senin 30-11-2020,16:38 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Sepak terjang Risyam Dwi Saputro (27), menjadi pencuri helm di kawasan Surabaya Timur akhirnya berhenti. Pemuda asal Jalan Mulyorejo Tengah itu dibekuk anggota Tim Antibandit Polsek Sukolilo. Risyam disergap saat hendak beraksi restoran cepat saji, kawasan Jalan Nginden Semolo, Sabtu (28/11) malam. Bukan hanya sekali, tersangka menyatroni restoran tersebut. Setelah dirasa aman saat aksi pertama, dia kembali untuk beraksi keesokan hari. Namun, aksi tersebut menjadi pencurian pemungkas bagi Risyam. Dia tidak berkutik saat sejumlah anggota Polsek Sukolilo berpakaian preman meringkusnya. "Jadi dari hasil identifikasi rekaman CCTV di aksi pertama, kami mempelajari modus tersangka. Hasilnya, anggota kami yang sudah melakukan penyelidikan, mendapati tersangka beraksi kembali di lokasi itu," ungkap Kapolsek Sukolilo AKP Subiyantana melalui Kanitreskrim Iptu Zainul Abidin, kemarin Senin (30/11)sore. Abidin menjelaskan, modus yang dilakukan tersangka tidak jauh berbeda dengan pelaku pencurian helm lain. Dengan bermodal motor j Yamaha Mio L 5434 JH, tidak terhitung lagi tersangka menggondol helm. "Setelah mengintai dari jauh, dia pastikan pemilik masuk ke restoran. Dia langsung mengambil helm itu," lanjut Abidin. Dalam sehari, tersangka bisa melakukan aksi pencurian itu tiga hingga empat kali. Dari pengakuan tersangka, pada Nopember 2020 ini saja, dia sudah berhasil menggondol kurang lebih 50 helm berbagai jenis. "Lokasi sasaran di minimarket dan parkiran restoran wilayah Mulyorejo, Gubeng, Wonokromo, dan Sukolilo," tandas Abidin. Abidin menyebut, dari hasil mencuri helm itu, pria pengangguran itu bisa meraup uang hingga Rp 11 juta. Uang tersebut, oleh tersangka digunakan untuk foya-foya dan berjudi online. Sementara sisanya, dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama istrinya. "Untuk judi online dan foya-foya," imbuh Abidin. Sementara itu di hadapan penyidik, Risyam mengaku memilih melakukan aksi pencurian seorang sendiri. Dia lebih dulu mempelajari lokasi yang disasar dengan cara berkeliling beberapa jam sebelum melakukan aksinya. "Saya sendirian, biar gak ribet. Terus hasilnya bisa dinikmati sendiri," aku dia. Saat beraksi, Risyam tidak pernah turun dari motor miliknya. Hal tersebut dilakukan agar dia lebih mudah kabur. Terlebih jika sewaktu-waktu ada yang memergoki aksinya. "Motor dalam keadaan menyala. Saya di atas motor sambil ambil helm itu. Setelah dapat langsung kabur," lanjut Risyam. Risyam juga mengaku, pandemi Covid-19 ini juga sedikit menguntungkan dia saat beraksi. Meski diawasi kamera tersembunyi, dia tetap leluasa dan tidak takut tepergok dengan masker yang digunakan. "Parkiran yang sepi tidak dijaga. Meski ada CCTV saya pakai masker. Jadi aman," dalih Risyam. Pria yang baru saja menikah beberapa bulan lalu itu juga mengaku, memilih helm dengan nilai jual tinggi. "Saya lebih memilih helm dengan merek yang mahal dan mudaj dijual. Rata-rata antara Rp 150 hingga Rp 200 ribu per unit," pungkas Risyam.(fdn/mg4/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait