Menjelang PTM, Dinkes Gresik Minta Sekolah Ketati Prokes

Rabu 25-11-2020,18:29 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Gresik, memorandum.co.id - Dalam rangka persiapan uji coba pembelajaran  tatap muka (PTM) di Gresik yang akan digelar awal Desember,  Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik meminta  sekolah untuk memperketat prokes (protokol kesehatan). Kepala Pelayanan Penyakit Menular Dinkes Gresik dr Umi Khoiroh menekankan, bahwa setiap siswa atau guru yang hadir harus melalui pengukuran suhu tubuh. "Alat termonya tolong baterai diganti setiap hari. Jika suhu di bawah 35, maka yang perlu dipertanyakan adalah baterainya, " jelasnya (24/11/2020). Ia juga mengajak pihak sekolah membuat grup WhatsApp untuk mengontrol kondisi keluarga siswa dan wali murid. " Setelah prokes diterapkan, juga perlu follow up dari faktor resiko. Silahkan buat grup WhatsApp. Cek apa ada keluarga dari anak didik kita yang mengalami gejala. Jika iya, siswa dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri," imbuhnya. Selain itu, ia juga mengimbau, jika ditemukan ada siswa atau guru yang mengalami gejala saat berada di lingkup sekolah, harap langsung menghubungi fasilitas layanan kesehatan ."Biarkan dia di ruangan itu, biar petugas yang datang untuk menjemput dan dilakukan pemeriksaan," ujarnya. Pemahaman itu diberikan dalam giat FGD (focus group discussian) yang dihadiri oleh kepala sekolah dan komite sekolah seGresik. Harapnya agar tidam ada klaster baru pada uji coba PTM. Kekhawatiran dinkes, sangat wajar. Mengingat Gresik pernah berada di zona kuning, dan hanya selang 4 hari selepas kepulangan libur panjang Maulid Nabi, zona Gresik kembali oranye. Untuk menghindari klaster baru tersebut, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto pun berinovasi dengan mebuat ketatapan zona perkecamatan. Masih menurut Dr. Umi, pihaknya sangat mengapresiaasi langkah bupati. Meski menurut kesehatan, penetapan zona ada di kabupaten. " Dari situ, kita bisa menilai transisi lokal, Seberapa tinggi risiko di daerah tersebut. (han/har/udi).

Tags :
Kategori :

Terkait