Pemilu Damai, Jujur, Adil, Transparan, dan Demokratis Tanpa Kecurangan

Jumat 10-05-2019,10:21 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Pemilihan Umum 2019 di wilayah hukum Polrestabes Surabaya berjalan sukses, aman, dan jujur tanpa ada kecurangan. Atas keberhasilan itu, membuat sejumlah tokoh lintas agama, dosen, hingga pihak terkait memberikan apresiasi. Ucapan bukan hanya ditujukan kepada penyelenggara Pemilu 2019 yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), selaku pengawas jalannya pemilu. Tetapi TNI dan Polri yang turut andil juga tidak ketinggalan mendapat apresiasi. Seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) bahkan melaksanakan deklarasi damai bersama panwascam dan para saksi dari partai-prtai politik peserta pemlu setelah rapat pleno rekapitulasi suara di beberapa kecamatan di wilayah hukum Polrestabes Surabaya. Inti dari deklarasi ini menyatakan bahwa seluruh rangkaian kegiatan rekapitulasi berjalan sukses. Tidak ada kecurangan (cear and clean) dan semua saksi dari partai peserta pemilu menerima hasil rekapitulasi. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya yang telah bersama sama menjaga situasi yang aman dan kondusif dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Sehingga tidak ada permasalahan yang muncul di permukaan. “Alhamdulillah. Semua tahapan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan lancar aman, damai, dan kondusif. Tentu itu semua berkat kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi dan keterbukaan dalam menyikapi perbedaan pilihan,” terang dia. Lebih Lanjut Sandi mengatakan, semua mustahil dapat berjalan dengan baik tanpa adanya profesionalitas, integritas, kejujuran, dan kerja keras dari penyelenggara pemilu. Dan kami melihat mereka tidak kenal lelah membuktikan kesungguhannya. “Kami yakin, ini semua berkat profesionalitas dan integritas penyelenggara pemilu yang terus dipegang. Sehingga situasi tetap aman dan kondusif, serta tidak sampai terjadi kecurangan,” pungkas Sandi. (fdn/lis)   Jalin Persatuan dan Persatuan Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul ini mengajak seluruh elemen masyarakat kembali menjalin rasa persatuan dan persaudaraan. Dia juga meminta agar masyarakat menghormati apapun hasil Pemilu 2019. “Kita hargai dan kita dukung. Saya juga pernah berkompetisi dalam pemilu, saya pernah menang juga pernah kalah. Saya bisa ikhlas menerima hasil tersebut,” ucap dia. Bila ada masalah terkait proses tahapan pemilu 2019 ini, dia mempersilakan dibawa ke jalur yang sudah ditetapkan oleh undang-undang. Tidak boleh ada aksi kekerasan maupun hujatan kepada paslon lain. Gus Ipul juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada TNI dan Polri serta penyelenggara Pemilu 2019 yang telah bekerja keras menyelenggarakan pemilu aman, damai dan kondusif. “Saya berharap proses pemilu yang baik di Jawa Timur ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia. Mari bergandengan tangan kembali, jaga persatuan dan kesatuan demi kemajuan Bangsa Indonesia,” tegas dia. (fdn/lis)   Aman dan Sejuk Ketua MUI Kota Surabaya KH Hidayatullah, menyampaikan terima kasih kepada segenap rakyat Indonesia dengan terselenggaranya pemilu yang aman dan damai. Tetap menjaga kerukunan, persaudaraan, perdamaian, dan ketenteraman. Menghindari hal yang dapat menimbulkan anarkisme, provokasi, dan memecah belah. Masyarakat diharapkan bersyukur dengan terlaksananya pemilu damai dan tenang sebagai upaya untuk mewujudkan kedamaian di negeri ini. “Terima kasih kepada TNI-Polri dan instansi terkait atas segala usaha yang maksimal dalam menjaga dan mengawal seluruh rangkaian kegiatan Pemilu 2019,” kata KH Hidayatullah. Oleh karena itu kami berharap semua itu dilakukan dengan hati yang ikhlas, diniati Ibadah, sehingga semua diberikan nilai ibadah baik di dunia maupun akhirat. “Sebab kita semua tidak akan langgeng hidup didunia, maka kita akan membawa amal-amal kita yang sholeh salah satunya adalah pengamanan pemilu 2019,” pungkas KH Hidayatullah. (fdn/lis)   Menjaga Kerukunan dan Perdamaian Jro Mangku Putu Astawan mengajak masyarakat untuk menghindari aksi anarkis yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa. “Mari kita berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga pemimpin yang terpilih nanti dapat mengemban amanah rakyat, memenuhi segala janji-janji yang telah diucapkan,” ucap dia. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada jajaran TNI-Polri dan instansi terkait yang sudah secara maksimal dalam menjaga dan mengawal seluruh rangkaian pesta demokrasi 2019. “Semoga ini menjadi nilai ibadah dan semua amal kebajikan selalu mendapatkan limpahan rahmat, kesehatan, kerahajengan, dan kerahayuan,” kata Putu. (fdn/lis)   Persatuan Membawa Pemilu Damai Romo Fusi Nusantoro dari Gereja Hati Kudus Yesus menyampaikan terima kasih kepada jajaran pemerintah yang telah bekerja keras, khususnya TNI-Polri yang dengan gigih menjaga NKRI dalam proses pesta demokrasi ini. Semoga semua kebersamaan ini diberkati Tuhan hingga selesainya nanti kita bisa melanjutkan perjalanan sebuah bangsa dan menghormati pemimpin yang dihasilkan dari sebuah pesta demokrasi yang sungguh damai. “Semoga kita diberkati untuk hari-hari ke depan tetap utuh NKRI, tetap utuh sebagai bangsa Indonesia di tengah keberagaman diikat dengan Kebhinekaan Tunggal Ika Pancasila, bergandengan tangan semakin jaya, dan makmur Indonesia. Tuhan memberkati kita semua,” kata dia. (fdn/lis)   Hargai Perbedaan dan Sabar Pemuka agama Khonghucu Surabaya, Js Liem Tiong meminta masyarakat menghargai perbedaan pilihan masing-masing. Menurut dia, perbedaan merupakan sesuatu yang wajar, namun bukan menjadi pembenaran untuk dijadikan sumber perpecahan. “Proses pemungutan suara telah usai, mari kita jaga Surabaya bersama. Mari kita hindari aksi-aksi anarkis yang bisa memecah belah,” ungkap dia. Dia menjelaskan, hasil hitung cepat atau quick count bukan patokan resmi menetapkan pemenang pemilu. Namun, hitung remi KPU lah yang menentukan. Sehingga rakyat diminta bersabar hingga hasil tersebut dirilis. (fdn/lis)   Kita Semua Bersaudara Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh mengatakan, pemilu lazimnya dipandang seperti pertandingan. Yang paling penting, kata dia, jika ada perbedaan manfaatkan betul jalur-jalur yang telah ditetapkan. “Dengan begitu segala aktivitas kita masuk dalam koridor yang telah ditetapkan. Pada akhirnya kita semua bersaudara dan kita semua NKRI. Sama-sama memiliki cita-cita besar terutama dalam rangka menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka,” ujar Nuh. (fdn/lis)   Besar Hati Ketua PD Muhammadiyah Kota Surabaya Dr H Mahsun Jayadi, mengatakan bahwa masyarakat sudah semakin cerdas dan mentalnya juga terkendali. Oleh sebab itu, dia meminta siapapun yang terpilih jadi presiden nanti bisa diterima dengan besar hati dan lapang dada. “Atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri yang telah melakukan sinergi positif dalam rangka mengawal tahapan-tahapan dalam Pemilu 2019,” kata dia. (fdn/lis)  

Tags :
Kategori :

Terkait