Gresik, Memorandum.co.id - "Gresik Religius, Sehat, Berkelanjutan dan Sejahtera Untuk Semua," begitulah visi yang dicanangkan pasangan calon nomor urut 1 Moh. Qosim - Asluchul Alif (QA) dalam gelaran pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Gresik 2020. Untuk merealisasikan visi tersebut, paslon yang diusung partai PKB dan Gerindra tersebut telah menyiapkan sejumlah misi. Dalam debat publik pertama yang dilaksanakan Jumat (20/11/2020) lalu, Qosim menjelaskan kenapa menempatkan religiusitas atau keagamaan di paling depan. Menurutnya, religiusitas menjadi penting untuk dijadikan bekal bagi pejabat pemerintahan maupun masyarakat. Dengan nilai keagamaan yang tumbuh dalam hati dan berdiri teguh, tentu akan membawa keberkahan bagi Kota Pudak. Di sisi lain akan menghalangi setiap pejabat yang akan berbuat yang merugikan masyarakat. "Selain itu untuk program kesejahteraan masyarakat, QA telah menyiapkan berbagai program. Diantaranya betonisasi dan perbaikan jalan, mulai jalan nasional, provinsi, kabupaten hingga jalan desa dan jalan pertanian. Hal ini untuk mendukung mobilita para petani," tuturnya. Sementara itu, wakilnya Asluchul Alif memaparkan jika dirinya bersama Qosim terpilih untuk memimpin Gresik, pihaknya akan memastikan tidak ada masyarakat yang tidak terdaftar di jaminan kesehatan. Semua masyarakat Gresik akan didaftarkan ke program BPJS Kesehatan, dan untuk kalangan tertentu akan dibiayai pemerintah. "Untuk bidang kesehatan Qosim-Alif juga memiliki program satu desa satu ambulance," tutur Asluchul Alif. Pemilik RS Fathma Medika itu melanjutkan, dirinya juga berkomitmen membawa Gresik menjadi smart city. Kota yang gandrung akan perkembangan teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan baik. Dirinya menjelaskan, ke depan akan menyiapkan sebuah sistem atau aplikasi yang mampu menjadi big data bagi seluruh masyarakat Gresik. Dengan satu sistem / aplikasi tersebut, semua persoalan, pembangunan dan kebutuhan informasi lainnya dapat diakses dengan mudah oleh pemerintah maupun masyarakat. Hal ini juga mendukung pemerintahan yang transparan. "Untuk pengentasan pengangguran, kita akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mendata secara faktual jumlah pengangguran yang ada. Kemudian berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan untuk mencari tahu kebutuhan SDM seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan," beber Ketua DPC Gerindra Gresik tersebut. Kemudian akan memberikan kartu pemuda bangkit dan kartu UMKM bangkit sebagai sarana memndukung pengembangan pemuda. Di sisi lain mengentaskan pengangguran. Dengan dua kartu tersebut, pemuda bisa mendapatkan pelatihan keterampilan sesuai yang dibutuhkan. Selain itu didorong untuk menjadi pengusaha muda melalui pembukaan UMKM.(and/har)
Betonisasi Jalan Hingga Smart City, QA Programkan Kesejahteraan Masyarakat Gresik
Minggu 22-11-2020,13:32 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :