Pesan Damai Pascapemilu 2019 di Kota Probolinggo

Kamis 09-05-2019,12:46 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

PROBOLINGGO - Pemungutan suara Pemilihan Umum, Rabu 17 April 2019 di Kota Probolinggo sudah berakhir. Pesta demokrasi berjalan sukses, aman dan kondusif berkat sinergitas TNI dan Polri, beserta seluruh elemen masyarakat. Angka  partisipasi dalam pemilu kali ini juga cukup tinggi. Mencapai lebih dari 85 persen. Kini, masyarakat diminta tenang sambil menunggu hasil penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejumlah elemen masyarakat pun menggelar “Deklarasi Pasca Pemilu Serentak 2019 untuk Membangun Kota Probolinggo Damai”, Rabu (1/5) kemarin, di Alun-alun. Deklarasi ini menunjukkan tidak ada lagi perbedaan buntut dari pelaksanaan Pemilu 2019. Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri, Ketua KPU Ahmad Hudri, Ketua Bawaslu Azam Fikri, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),  Majelis Ulama Indonesia (MUI), pengurus partai politik dan calon legislatif terpilih, bersama organisasi masyarakat bersama-sama mendeklarasikan kedamaian di Kota Probolinggo. Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurizal menuturkan suksesnya pemilu di kota ini adalah hasil sinergi dengan Kodim 0820 dan Pemkot Probolinggo. Sebanyak 605 tempat pemungutan suara (TPS) sudah selesai menggelar penghitungan sampai pleno di tingkat Kota Probolinggo. Surat suara pun telah bergeser ke KPU Provinsi Jawa Timur. “Dari kampanye hingga penghitungan suara kami sama-sama menjaga demokrasi di tempat ini dengan semua tokoh agama dan tokoh masyarakat. Bhineka Tunggal Ika, tetap terjaga. Keberhasilan ini keberhasilan kita bersama. Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang turut bekerja sama untuk menjaga kondusifitas,” tandas Kapolres Alfian. Kapolres Alfian pun meminta masyarakat jangan terpengaruh berita hoax dan ujaran kebencian. Gunakan logika. Masyarakat harus tahu, memilah mana yang baik dan bermanfaat. "Pesta demokrasi sudah usai, kini mari membangun Kota Probolinggo yang lebih sejahtera dan sukses,” ucap kapolres. Perwira dengan dua melati di pundaknya itu, mengatakan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tim cyber troop mengimbau pada masyarakat untuk tidak terlibat dalam tindakan yang mampu memecah belah kesatuan bangsa kita. "Kami arahkan agar lebih memilih kegiatan yang bermanfaat untuk umat. Tapi tidak untuk memecah belah persatuan. Langkah ini juga merupakan salah satu upaya, untuk meredam gejolak yang terjadi secara horizontal di masyarakat. Terutama untuk menepis isu pergerakan people power yang mencuat pasca pilpres 2019," tutur Kapolres Alfian. Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, pelaksanaan pemilu berjalan sukses. Partisipasi masyarakat pun lebih dari 85 persen. Artinya, kesadaran politik masyarakat semakin baik. Secara umum, kondisi keamanan di Kota Probolinggo pasca pemilu sangat kondusif. “Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, Polres Probolinggo Kota, Kodim 0820, KPU, Bawaslu, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan elemen lainnya yang telah bersinergi menyukseskan pemilu serentak,” kata Wali Kota Hadi. Wali Kota Hadi juga mengingatkan, sebelum pelaksanaan pemilu masyarakat dihantui ketidakberhasilan pemilu, khususnya terkait keamanan. Saat kampanye, setiap hari masyarakat disuguhi berita hoax, hate speech, provokasi, diskriminasi, SARA yang menyebabkan permusuhan di masyarakat. “Pemilu telah selesai, KPU tengah menuntaskan proses rekapitulasi hasil pemilu mulai dari pemilihan presiden, DPD, DPR pusat hingga DPRD. Inilah pilihan rakyat yang harus kita terima dengan legawa,” tegas wali kota. Kini,  saatnya kembali bekerja sama dan gotong royong membangun Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan. Menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan, mengaku bangga dengan kedewasaan dalam demokrasi di Kota Probolinggo. Misalnya, usai pilkada langsung bertemu dengan semua kandidat kepala daerah yang ikut dalam pemilihan. "Selama berbulan-bulan semua bergejolak di masyarakat, sampai puncaknya 17 April lalu. Saatnya kita merangkul ke bawah supaya tidak ada gesekan. Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk menunggu hasil dari KPU, satu-satunya lembaga yang berwenang menetapkan hasil pemilu,” terang Wali Kota Hadi. (*/mhd/pi) FKUB dan MUI Mengapresiasi  Ketua FKUB Kota Probolinggo Dr Abdul Halim menjelaskan, bahwa tujuan deklarasi damai ini, selain suksesnya pagelaran pemilu dengan aman dan damai, agar semua undangan yang hadir untuk selalu menjaga kondusifitas dan untuk membangun Kota Probolinggo damai ke depannya. Selain pembacaan deklarasi damai, dan yel yel “Kota Probolinggo Damai”, para peserta caleg dan penyelenggara pemilu berpelukan, agar persaingan dan permusuhan saat meraih simpati masyarakat, segera ditutup, dan buka lembaran baru untuk kepentingan masyarakat khususnya di Kota Probolinggo. “Saya berterima kasih kepada penyelenggara pemilu khususnya KPU dimana pelaksanaannya berjalan dengan adil, jujur, transparan dan penuh demokrasi," kata Abdul Halim. Terpisah, Ketua MUI Kota Probolinggo KH Nizar Irsyad mengatakan, dalam euforia pesta demokrasi kemarin, kita tutup sudah, kita berharap semua partai peserta Pemilu untuk kembali rukun, hindari perpecahan, demi kebersamaan untuk pembangunan di Kota Probolinggo, dan membawa kemakmuran masyarakat lebih maju dalam segala bidang. “Saya mengapresiasi gelaran Pemilu 2019 khususnya di Kota Probolinggo yang berjalan dengan sangat transparan sehingga proses demokrasi berjalan dengan baik," ungkapnya.(*/mhd/pi)  

Tags :
Kategori :

Terkait