Blitar, Memorandum.co.id - Peringatan Hari Santri Nasional yang puncaknya jatuh pada tanggal 22 Oktober nampak begitu semarak di Kota Blitar. Tak seperti biasa, hari ini seluruh anggota Polres Blitar Kota dan Polsek Jajaran juga menggelar apel pagi dengan mengenakan kopiah hitam termasuk Kapolres dan pejabat utamanya. Sementara polisi wanita muslimah mengenakan jilbab. Selain itu, nuansa santri juga terasa di ruang pelayanan pemohon Surat Ijin Mengemudi (SIM) Satlantas Polres Blitar Kota. Para pemohon SIM ini dilayani petugas yang berdandan menggunakan atribut ala santri. Mereka menggunakan sarung, peci, dan sorban yang identik digunakan santri di pesantren. Menurut Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M. Sinambela hal ini dilakukan sebagai wujud membumikan hari santri di wilayah Blitar. “Hari ini kami mengenakan songkok untuk memperingati Hari Santri Nasional. Hal ini semata-mata sebagai wujud untuk menggelorakan dan membumikan Hari Santri yang sudah menjadi hari besar nasional, serta sebagai bentuk wujud apresiasi kami atas perjuangan para santri dalam merebut kemerdekaan,” ucap Leonard. Lanjut Leonard, identitas sarung, peci hitam dan sorban merupakan salah satu ciri khas yang harus dilestarikan sebagai bagian dari ragam budaya Indonesia. Leonard juga mengajak warga pada Hari Santri Nasional 2020 dijadikan sebagai momentum untuk menumbuhkan energi positif. Sementara Kasatlantas Polres Blitar Kota, AKP Tri Nuartiko mengajak agar santri menjadi garda depan kesadaran keselamatan berkendara. "Jadi walaupun santri, tetap harus melepas peci dan menggantinya dengan helm saat naik kendaraan roda dua," tutur Tri Nuartiko. Usai pelaksanaan apel pagi para anggota dipimpin Kapolres secara bersama sama mengucapkan “Selamat Hari Santri Nasional ,Bersama santri Damailah Negeri”.(Pra)
Hari Santri, Kapolres Blitar Kota Ajak Anggota Berpeci
Kamis 22-10-2020,15:59 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :