Surabaya, memorandum.co.id - Pandemi covid19 belum sepenuhnya hilang dari tanah Surabaya. Banyak pekerja, pedagang, mahasiswa, dan lain sebagainya terganggu aktifitasnya karena corona ini. Salah satu yang terkena dampak dari pandemi ini para mahasiswa rantau. Yuliana Zamkakay (22) atau yang akrab disapa Yulia ini adalah mahasiswi Pendidikan Administrasi Perkantoran Unesa misalnya. Ia dan beberapa teman sedaerahnya harus tinggal di Surabaya selama pandemi ini. Ia mengaku sudah setengah tahun menunda kepulangan. Berasal dari Asmat, membutuhkan biaya yang besar untuk dapat kembali ke kampung halaman. Ia memantapkan hati untuk terus di Surabaya sampai pendidikannya usai. Mahasiswi semester tujuh ini kini juga sedang mengajar online di SMK Ipiems. Selama pandemi ini, Ia yang merupakan penerima beasiswa juga disupport oleh Pemda dan kampus berupa uang dan sembako. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuknya dan teman-temannya selaku mahasiswi rantau. Ditanya mengenai daring, perempuan berambut ikal ini mengatakan, dirinya cukup beruntung karena berada di Surabaya, karena memang menurutnya jaringan di sini lebih baik daripada di kampung halamannya. Yulia berharap wabah covid ini segera berakhir agar dapat beraktivitas dan beribadah seperti biasa, juga agar pelabuhan di Papua yang masih tutup segera dibuka. (x1)
Cerita Mahasiswa Papua Tertahan di Surabaya karena Corona
Kamis 15-10-2020,15:29 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :