Machfud Arifin Resmikan Posko Relawan Khofifah Indar Parawansa (KIP) Progo 5

Kamis 08-10-2020,18:47 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin meresmikan posko relawan Khofifah Indar Parawansa (KIP) Progo 5 Surabaya di Jalan Diponegoro, Kamis (8/10/2020). Sebelumnya, Jumat (11/9), KIP Progo 5 telah mendeklarasikan dukungannya kepada Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno. Ketua Relawan KIP Progo 5, Rahman Ahmad mengatakan, KIP Progo 5 mendukung Machfud Arifin dan Mujiaman karena mereka adalah sosok yang telah terbukti kualitas dan kemampuannya. "Ini relawan bu Khofifah yang tetap eksis sampai sekarang, kami bergerak juga karena sudah direstui bu Khofifah," ujar Rahman. Rahman mengaku bersama relawan KIP Progo 5 telah bergerak secara mandiri melakukan terobosan untuk memenangkan MA-Ju demi Kota Surabaya lebih maju dan makmur. "Berbagai komunitas yang terafiliasi dengan progo berkomitmen memenangkan pak Machfud dan pak Mujiaman," jelasnya. Gerakan relawan KIP Progo 5 ini diberi nama The Doktor, diambil dari julukan pembalap MotoGP Valentino Rossi. Gerakan yang cukup gesit dan komprehensif turun ke bawah untuk menghimpun suara dari masyarakat "Ini yang gabung dengan KIP Progo 5 ada kiai kampung, aktivis antinarkoba, asosiasi dosen dan lainnya, bergerak seperti Rossi memenangkan Paslon MA-Ju," terangnya. Sementara itu, Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin berteri makasih atas dukungan dari Relawan KIP Progo 5. Dukungan ini sangat rasional karena memiliki kesamaan visi dan misi agar ada perubahan di Kota Surabaya. "Ini mandiri tanpa pembiayaan dari kami dan ingin memenangkan MA-Ju, visi-misinya sepaham dan sejalan untuk kolaborasi ke depan dalam tata kelola pemerintahan antara provinsi dan kota madya," kata Machfud Arifin. Cak Machfud, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa relawan KIP Progo 5 menginginkan adanya perubahan di Kota Surabaya dengan lompatan-lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan. Sebab, selama ini sumber daya masyarakat (SDM) Surabaya tidak pernah disentuh. "Yang bagus pembangunan di protokol saja, Surabaya itu luas sementara SDM banyak yang belum disentuh," katanya. Buktinya, lanjut Cak Machfud, masih banyak masyarakat yang mengharapkan bantuan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bantuan PKH dan lainnya. "Belum lagi bantuannya salah sasaran, yang sudah mati dikasih, yang benar-benar butuh ngak dapat," ungkapnya. Machfud menginginkan tidak ada ketimpangan antara pembangunan kota dan manusia. Karenanya, Surabaya harus maju kotanya, dan warganya makmur. "Jangan sampai hanya kotanya maju sementara warganya sengsara," tandas Cak Machfud. (mg1/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait