Polres Probolinggo Kota Terima Tim Supervisi Irwasda Polda Jatim

Rabu 30-09-2020,15:28 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Probolinggo, Memorandum.co.id - Polres Probolinggo Kota menerima kunjungan dari Tim Irwasda Polda Jatim dalam rangka supervisi kegiatan penaggulangan Covid-19. Tim langsung dipimpin Irwasda Polda Jatim, Kombes Pol Drs. Sungkono didampingi Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol dr. Hisbulloh Huda, Sp. PD. dan AKBP Irfan Susanto, Rabu (30/9/2020). Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya bersama Wakapolres Kompol Teguh Santoso menerima kunjungan Irwasda Polda Jatim. Hadir juga, Kasdim 0820/Probolinggo Mayor Inf. Miftah Buadi, PS. Kasat Intelkam Iptu Teguh Priyasan, Kasat Binmas, AKP Retno Utami. Selain itu juga hadir Plt. Dirut RSUD dr.M Saleh Kota Probolinggo, Plt. Kadinkes Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, Kasat Pol-PP Kota Probolinggo, Agus Efendi, dan Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtya. Dalam kesemptan ini Kapolres mengucapkan terima kasih dan selamat datang atas kunjungan Tim Irwasda Polda Jatim di Polres Probolinggo Kota. “Mohon petunjuk dan arahan dalam pengawasan terkait supervisi penanggulangan Covid-19 dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab," kata Ambariyadi Wijaya. Dalam arahannya, Irwasda Polda Jatim mengatakan, dalam penanggulangan Covid-19, seperti di lokasi pasar dan cafe boleh buka, namun harus tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan. Begitu juga, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, pihaknya meminta Polres tidak lagi menerima STTP tentang kegiatan masyarakat yang mengumpulkan banyak massa. "Jika ada kegiatan, sebelum kegiatan diingatkan dulu, jika tetap melaksanakan baru dibubarkan," pinta Kombes Pol Sungkono. Di sisi lain, Sungkono mengingatkan, pejabat negara tidak perlu takut untuk menggunakan anggaran, dengan catatan dengan etika yang baik. "Yang penting tidak ada dokumen palsu, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tidak ada mark up, dan dilaksanakan sesuai dengan undang undang," tegas Irwasda. Lain halnya dengan Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Hisbulloh Huda. Ia meminta menyamakan persepsi agar di tingkat provinsi memang dipisahkan. Yakni, meninggal karena covid atau meninggal karena comorbid. Apalagi semua tergantung persepsi masyarakat dan kebijakan politis di masing-masing daerah. "Yang paling tahu cara mengatasi Covid ini adalah memang pemerintah lokal, namun tetap laksanakan indikator dari pusat. Tidak perlu dilakukan swab ulang jika tidak mempunyai gejala klinis, dan jika sudah melampaui masa pantau, boleh dianggap sembuh," tuturnya. Sementara itu, Plt. Direktur RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo, dr. Abraar Kuddah menjelaskan, masalah kesehatan masyarakat untuk masuk rumah sakit. Abraar menambahkan, angka kematian tinggi sebetulnya harus ada pemisahan, ini pasien karena covid, dipisah dengan comorbid. Jika ini digabung pasti angka kematian tinggi. Sebagai jubir satgas covid, pihaknya mengapresiasi solidnya tim, untuk menekan angka covid di Kota Probolinggo. "Kami terus lakukan tracing testing dan treatmentnya. Penggunaan PCR, kita harus jeli, terkait iccg, penularannya sudah melemah apa belum. Pemeriksaan PCR boleh tidak dilakukan pengulangan jika kondisinya ringan," jelasnya. Terakhir, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, dr.Nurul Hasanah Hidayati melihat ada 15 indikator zona risiko Covid-19. Yakni, penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP + PDP selama 2 minggu sejak puncak terakhir ditargetkan lebih dari 50 persen. "Mortality rata-rata kasus positif per 100.000 penduduk. Dalam beberapa hari ini masih terdapat meninggalnya pasien positif, sehingga menyulitkan kita untuk menurunkan mortality rate. Yang meninggal dunia memang kebanyakan Comorbid," pungkasnya.(mhd).

Tags :
Kategori :

Terkait