Masa Pandemi, Bahaya Narkoba Tetap Harus Jadi Perhatian

Rabu 16-09-2020,15:24 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Probolinggo, Memorandum.co.id - Kasus penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim. Di tengah masa pandemi Covid- 19, persoalan terkait bahaya narkoba dan pandemi Covid-19 tetap menjadi perhatian salah satu anggota DRPD Jatim, Muzammil Syafi’i. Dalam agenda serap aspirasi (Reses) masa sidang II tahun 2020, politisi Partai NasDem itu memanfaatkannya dengan menyerap aspirasi masyarakat Kota Probolinggo di Hotel Sinar Harapan, jalan Bengawan Solo Kota Probolinggo, Rabu (16/9/2020). Sejumlah awak media pun tidak melewatkan kesempatan itu dengan menyampaikan permasalahan seputar penyalahgunaan narkoba dan soal pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Muzammil mengatakan, semua permasalahan atau apa yang dibutuhkan masyarakat akan dibawa ke dalam sidang paripurna, kemudian akan dibahas mencari solusi dari permasalahan yang ada. "Karena setiap masalah pasti ada jalan keluar yang tentunya untuk menyejahterakan masyarakat. Nanti akan kami bahas melalui fraksi sebagai laporan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan pada rencana pembangunan dalam RAPBD nanti," tandasnya. Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, dari data yang ada peredaran narkoba di Jatim tergolong masih tinggi. Tak hanya di perkotaan, namun di pelosok desa kini mulai menjadi incaran para pengedar. "Pemerintah terus fokus menangani kejahatan narkoba. Mengingat masalah narkoba di provinsi Jatim ini meningkat. Meski memiliki Perda yang mengatur tentang penanggulangan penyalahgunaan narkoba, tetapi hal tersebut belum mampu menekan dan menurunkan angka penyebaran maupun pengguna narkoba,” tandas Muzammil. Ia juga menyinggung keseriusan Pemprov Jawa Timur dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Bahkan, Gubernur Khofifah sudah mengundang seluruh Bupati dan Walikota Jawa Timur di Batu, terkait dengan peningkatan jumlah terkonfirmasi Covid-19, sehingga banyak kabupaten/kota banyak yang masuk zona merah akibat kurang adanya mematuhi protokol kesehatan. "Kita berharap media bisa memberikan edukasi kepada masyarakat aga patuh pada protokol kesehatan," pungkas Muzammil.(mhd/yd)

Tags :
Kategori :

Terkait