SURABAYA - Ratusan pedagang kembali melakukan aktivitas di gedung eks Hi Tech Mall Surabaya sejak Sabtu (6/4). Namun, mereka masih dihantui persoalan sewa menyewa antara investor atau pihak ketiga dengan pemilik aset yaitu Pemkot Surabaya yang kerap membuat mereka kena imbasnya. Oleh karena itu, para pedagang IT dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meminta adanya kejelasan status mereka. Ketua Paguyuban Pedagang Hi Tech Mall Surabaya Rudi Abdullah mengungkapkan, para pedagang meminta agar pemkot turun tangan untuk mengelola dengan baik dan ada hubungan hukum antara pedagang dengan pemkot. "Kalau pedagang ini milik pemkot, otomatis nanti jika sudah ada pihak ketiga tidak terjadi hal seperti ini lagi. Sewa gedung habis bukan pedagang yang pergi, seharusnya yang kontrak (investor, red) gedung ini," kata Rudi. Untuk itu, lanjut Rudi, pedagang IT terbesar di Indonesia Timur ini meminta adanya pengakuan dari pemkot. Menurut Rudi, apakah bentuknya menjadi warga pedagang binaan pemkot atau lainnya. Jika pedagang ada hubungan hukum, pemkot pun terlibat secara aktif mengawal nasib pedagang. Jika pun investor masuk kontraknya habis, tidak ada keributan lagi. "Jika investor hengkang pada kemudian hari, pedagang tidak menjadi korban dan melakukan demo lagi. Kami meminta mulai hari ini dipastikan diakui semua stakeholder bahwasanya pedagang sudah menjadi binaan pemkot dan kami bisa tenang berjualan di sini (Hi Tech Mall, red)," pungkas Rudi. (alf/yok)
Pedagang Hi Tech Mall Berharap Jadi Binaan Pemkot
Minggu 07-04-2019,14:56 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :