PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan.
Peristiwa tersebut terjadi sejak Sabtu hingga Minggu dini hari 21 Desember 2025. Akibat cuaca ekstrem tersebut, atap kanopi Masjid Babussalam di Kecamatan Wonorejo ambruk. Sementara sebuah rumah warga di Kecamatan Kejayan mengalami kerusakan berat.
Tidak ada korban jiwa dalam dua peristiwa tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Puting Beliung Terjang Desa Prasung, Polsek Buduran Bersinergi Bantu Warga Terdampak
Mini Kidi--
Di Kecamatan Wonorejo, angin puting beliung terjadi sekitar pukul 13.45 WIB dan menyebabkan atap spandek atau kanopi di halaman Masjid Babussalam, Dusun Sudan, Desa Wonosari, ambruk. Peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai angin berintensitas tinggi melanda kawasan tersebut.
Kapolsek Wonorejo, AKP Sugiyanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 30 juta.
BACA JUGA:Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Driyorejo Gresik Mencapai 100 Unit
“Akibat kejadian ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian material diperkirakan sekitar Rp30 juta rupiah,” ujar AKP Sugiyanto.
Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang juga melanda wilayah Kecamatan Kejayan pada sore hari. Sekitar pukul 16.30 WIB, rumah milik seorang warga bernama Sumarlin (45), di Dusun Krajan, Desa Klangrong, mengalami kerusakan parah. Atap rumah roboh di bagian kamar mandi, dapur, dan musala akibat tidak kuat menahan terpaan angin.
Kapolsek Kejayan, AKP Agus Purnomo mengatakan, bangunan yang roboh merupakan atap dengan penyangga bambu. Kerugian material akibat kejadian tersebut ditaksir sekitar Rp7 juta.
BACA JUGA:Puting Beliung Driyorejo, Polres Gresik dan BPBD Bantu 115 Rumah Warga Terdampak
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerusakan bangunan cukup signifikan akibat angin kencang,” jelas AKP Agus.
Menanggapi dua kejadian bencana tersebut, Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan segera melaporkan kepada aparat atau pemerintah desa jika terjadi kondisi darurat,” tegas AKBP Jazuli.