“Balai Bahasa melaksanakan empat program prioritas, yaitu kecakapan literasi, pemartabatan bahasa Indonesia, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia,” ujar Puji, Rabu 17 Desember 2025.
Menanggapi hasil Asesmen secara nasional Puji Retno Hardiningtyas mengungkapkan bahwa literasi baca tulis dan numerasi di beberapa kabupaten Jawa Timur masih rendah, terutama di Pulau Madura.
Untuk mengatasi tantangan ini, Balai Bahasa mencetak 11 judul buku cerita anak yang telah lolos kurikulum pusat perbukuan dan mendapatkan ISBN. Buku-buku ini didistribusikan ke sekolah-sekolah dengan literasi rendah.
BACA JUGA:Wujud Pelestarian Budaya, Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Harap Pemerintah Bangun Museum Keris
Lebih lanjut, Puji Retno Hardiningtyas mengungkapkan penyebab rendahnya literasi di beberapa wilayah di Jawa Timur dipengaruhi oleh beberapa faktor dan harus segera dibenahi.
“Ada banyak faktor penyebab rendahnya literasi, mulai dari minimnya bahan bacaan, kompetensi guru, sarana-prasarana, hingga kurikulum yang belum sepenuhnya mendukung,” tambahnya.
Puji Retno Hardiningtyas berharap agar Balai Bahasa Jawa Timur dapat terus eksis dan berinovasi dalam menjaga keberlanjutan bahasa dan sastra.
BACA JUGA:Gelar Budaya di Lahan Parkir Dishub, Polsek Wiyung Jamin Keamanan Sedekah Bumi
“Kami ingin terus berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa sebagai jati diri bangsa,” tutupnya.(yat)