Eri juga mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah termakan isu liar atau hoaks yang belum terverifikasi kebenarannya. “Informasi harus bersumber dari pihak resmi, baik Pemkot, kepolisian, atau instansi terkait lainnya. Jangan sampai hoaks justru menimbulkan kepanikan yang tidak perlu,” imbaunya.
Sebagai langkah preventif jangka panjang, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPK/PPKSP) diminta memaksimalkan peran mereka.
Anak-anak harus diajarkan keberanian untuk menolak pemberian orang asing, berteriak saat terancam, dan memahami cara menyelamatkan diri.
Eri juga mengajak seluruh elemen kota untuk menjadikan perlindungan anak sebagai gerakan kolektif.
“Melindungi anak-anak Surabaya adalah tanggung jawab kita bersama. Saya meminta seluruh warga, sekolah, dan lingkungan masyarakat untuk bergerak bersama,” pungkasnya. (alf)