"Saat kejadian, seorang wanita yang mengaku sebagai istri RB datang dan menggedor pintu kamar. RB masuk ke kamar mandi, dan SRD berusaha melarikan diri. Saat membuka pintu, wanita tersebut bersama petugas Best Hotel Surabaya langsung menampar, menjambak, dan menyeret SRD, menuduhnya sebagai perebut laki orang (pelakor)," beber Renald.
Pihak Best Hotel Surabaya, sambung Renald, kemudian menggiring SRD keluar dari kamar hotel tanpa memberikan kesempatan untuk mengambil barang-barang atau merapikan pakaiannya yang telah dibuka paksa oleh RB.
"Akibat kejadian ini, SRD mengalami luka lebam, sakit di beberapa bagian tubuh, dan trauma psikis," imbuhnya.
BACA JUGA:Tak Terima Adik Ditantang, Zaitul Bersama Temannya Lakukan Penganiayaan
Terhadap kasus ini, Renald menilai bahwa terdapat kelalaian yang dilakukan oleh Black Owl Surabaya dan Best Hotel Surabaya. Black Owl Surabaya diduga telah lalai menerima dan melayani customer di bawah umur, menjual minuman beralkohol kepada anak di bawah umur.
"Ini melanggar melanggar Peraturan Menteri Perdagangan dan Peraturan Daerah Kota Surabaya, serta melanggar Surat Edaran Walikota Surabaya tentang Pembatasan Jam Malam bagi Anak di Surabaya," tegasnya.
Selain itu, kata Renald, Black Owl Surabaya diduga lalai terhadap stafnya yang diduga telah mencekoki SRD dengan minuman beralkohol dan menggiringnya ke hotel, di mana SRD menjadi korban tindak pidana.
"Kami menduga bahwa staf Black Owl Surabaya secara terstruktur, sistematis, dan masif telah melakukan rayuan atau ajakan yang mengarah pada dugaan eksploitasi anak di bawah umur," ucapnya.
Sementara Best Hotel Surabaya, diduga lalai tidak melakukan konfirmasi dan klarifikasi atas kejadian tersebut, sehingga SRD menjadi korban kekerasan dan penganiayaan.
"Selain itu, Best Hotel Surabaya diduga melakukan pelecehan dan penghinaan kepada SRD dengan menggiringnya ke lobi hotel dalam keadaan pakaian yang tidak pantas," kata Renald.
Terpisah, pihak Best Hotel Surabaya, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait kasus tersebut hingga berita ini dimuat belum memberikan respons. Meski sempat menjawab namun dihapus.
Sedangkan pihak Black Owl, ketika dikonfirmasi terkait kebenaran adanya karyawan rumah karoke tersebut yang bernama RB mengatakan yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi.
"Mohon maaf untuk karyawan yang bersangkutan tidak bekerja di Black Owl lagi ya kak," kata salah satu staf melalui pesan WhatsApp.
Saat ditanya lagi sejak kapan tidak lagi bekerja di Black Owl, staf tersebut tidak menjawab lagi sampai berita ini dimuat.