Pukau Juri dengan Fly Me to the Moon, Finalis Duta Muslimah Preneur Gaungkan Keamanan Data Pribadi
Choirun Nisa peserta Duta Muslim Preneur. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gelaran Pameran Haji dan Umrah yang dihelat oleh Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum mencapai puncaknya pada hari terakhir, Minggu 7 Desember 2025.
Suasana penutupan pameran berlangsung meriah dengan digelarnya ajang pencarian bakat bergengsi, Duta Muslimah Preneur 2025, yang diinisiasi oleh Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) PD Surabaya.
BACA JUGA:Muslimah Surabaya Bersinar dalam Pemilihan Duta Muslimah Preneur PD IPEMI Kota Surabaya

Mini Kidi--
Panggung utama menjadi saksi unjuk kebolehan para finalis yang tidak hanya dinilai dari wawasan kewirausahaan, tetapi juga bakat seni dan kemampuan public speaking.
Salah satu penampilan yang sukses mencuri perhatian dewan juri dan pengunjung pameran datang dari peserta nomor urut 7, Choirun Nisa.
BACA JUGA:Hari Terakhir Umrah Ramadan Expo, Pengunjung Mall Memadati Booth Travel
Perempuan milenial berusia 21 tahun ini tampil percaya diri membawakan lagu jazz klasik Fly Me to the Moon. Penampilannya yang tenang namun bertenaga berhasil menghidupkan suasana di hall pameran. Namun, bukan hanya kemampuan olah vokalnya yang menjadi sorotan, melainkan advokasi yang ia bawa dalam kompetisi ini.
Di sela-sela penampilannya, Nisa sapaan akrabnya menyampaikan misi penting yang ia usung sebagai calon Duta Muslim Preneur, yakni literasi digital bagi generasi muda.
BACA JUGA:Saudaraku Tour & Travel Tawarkan Paket Umrah DP Fleksibel Memorandum Umrah Ramadan Expo 2025
Memanfaatkan platform Instagram, Nisa aktif berkampanye melalui fitur Instagram Story untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya oversharing.
Di hadapan dewan juri, Nisa menekankan urgensi menjaga privasi di era keterbukaan informasi saat ini.
"Motivasi saya adalah mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial. Kita harus menjaga betul data pribadi kita. Jangan sampai orang yang tidak kita kenal mengetahui detail kehidupan kita hanya karena kita terlalu over dalam membagikan sesuatu," tegas Nisa dengan lugas.
Sumber:



