JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Komitmen Polres Jember untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat pendekatan humanis diwujudkan melalui Pelatihan “Polisi Baik, Polisi Penolong”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh personel Bhabinkamtibmas dan Polisi RW di jajaran Polres Jember, Selasa, 2 Desember 2025, sebagai upaya menjadikan Polri garda terdepan yang responsif dan menjadi sahabat masyarakat.
1BACA JUGA:Aksi Kemanusiaan Polres Jember Tembus Medan Ekstrem, Bantuan Sampai ke Pelosok Sukorambi
Mini Kidi--
Pelatihan yang berlangsung di Aula Rupatama Polres Jember ini dibuka secara resmi oleh Wakapolres Jember, Kompol Ferry Dharmawan. Dalam sambutannya, Wakapolres menegaskan peran vital Bhabinkamtibmas dan Polisi RW sebagai ujung tombak Polri yang berinteraksi langsung dengan warga setiap hari.
“Polisi hari ini tidak cukup hanya hadir saat ada masalah. Kami tegaskan, polisi harus hadir sebelum masalah terjadi—menjadi penolong, pendengar, dan sahabat masyarakat,” tegas Kompol Ferry Dharmawan.
BACA JUGA:Wakapolres Jember Perketat Disiplin, Anggota Diperiksa Mendadak dari Ujung Kaki hingga Kepala
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memperkuat tiga kemampuan utama: komunikasi, pelayanan publik, dan respons cepat terhadap kebutuhan warga. Tujuannya adalah mengubah paradigma dari sekadar penindak menjadi pelindung dan pengayom yang manfaatnya dirasakan langsung di lingkungan warga.
Materi yang diberikan mencakup peningkatan kemampuan problem solving (pemecahan masalah), penanganan konflik sosial, respons cepat terhadap aduan masyarakat, public speaking, serta penguatan pola komunikasi empatik. Seluruh materi disajikan secara interaktif melalui studi kasus lapangan dan simulasi penanganan masalah berbasis komunitas, membuat para peserta tampak antusias karena relevan dengan realitas tugas mereka sehari-hari.
BACA JUGA:Polres Jember Gelar Operasi Zebra Semeru 2025: 72 Pelanggaran Terekam, Keselamatan Jadi Prioritas
Kompol Ferry juga menyampaikan harapannya agar pasca pelatihan, setiap personel dapat semakin aktif melakukan pendekatan partisipatif dan membangun kepercayaan masyarakat melalui tindakan nyata, bukan sekadar formalitas.
"Polisi baik adalah polisi yang didoakan masyarakat. Polisi penolong adalah polisi yang dirindukan kehadirannya. Itulah yang ingin kita wujudkan bersama,” tutupnya.
BACA JUGA:Kapolres Jember Tinjau Progres Pembangunan SPPG Mayang, Target Rampung Akhir Tahun
Kegiatan ditutup dengan komitmen kolektif untuk terus memperkuat sinergi Polri dengan masyarakat desa hingga tingkat RT/RW. Hal ini bertujuan agar keamanan dan ketertiban sosial di Kabupaten Jember dapat semakin kondusif, humanis, dan kolaboratif. (edy)