Keluarga Manu bukanlah pemain baru di dunia fashion carnival. Totalitas mereka telah teruji sejak 2016. Manu, yang terkadang turun langsung menjadi model, bersama keluarganya telah melanglang buana ke berbagai ajang bergengsi di Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
BACA JUGA:Ratu Kencana Wunggu Meriahkan SFF 2025
Rekam jejak prestasi mereka pun berderet panjang. Mulai dari menyabet predikat Best Performance di Solo Batik Carnival, tampil memukau di Semarang, Madura Ethnic Carnival (MEC), Kediri, Lawang Malang, hingga menjadi Juara 1 di kompetisi lokal Lamongan.
Yang paling mencengangkan adalah stamina mereka. Manu mengungkapkan bahwa timnya baru saja memenangkan kompetisi di tempat lain hanya beberapa jam sebelum acara di Surabaya dimulai.
"Baru tadi malam, Sabtu 22 November 2025, kami dapat Juara 1 di Mojo Batik. Tanpa istirahat panjang, kami langsung gas ke Surabaya untuk acara ini," ungkap Manu dengan semangat.
Mentalitas juara inilah yang membuat beban kostum puluhan kilo terasa ringan demi sebuah pertunjukan seni yang sempurna.
BACA JUGA:Dewan Juri Optimistis Surabaya Fashion Festival 2025 Bisa Jadi Barometer Perkembangan Mode di Jatim
Kehadiran Surabaya Fashion Festival 2025 di kawasan Kota Lama mendapatkan apresiasi tinggi dari para peserta, termasuk Manu.
Arsitektur bangunan kolonial di Jalan Rajawali dinilai memberikan latar belakang yang dramatis dan sangat cocok untuk pagelaran busana etnik dan karnaval.
Kendati demikian, Manu menitipkan harapan agar event potensial ini bisa lebih meledak di tahun yang akan datang.
BACA JUGA:Hari Ke-3 SFF 2025, Senam Dahlan Iskan Style Dibanjiri Peserta
"Acaranya sudah bagus, tempatnya sangat mendukung di Kota Lama ini. Tapi harapan saya, promonya harus lebih dimasifkan lagi agar gaungnya terdengar lebih luas, tidak hanya di Surabaya tapi nasional," tutupnya. (alf)