Membangun Karakter Siswa atau Sekadar Menciptakan Ketakutan

Sabtu 22-11-2025,07:07 WIB
Reporter : Aris Setyoadji
Editor : Aris Setyoadji

BACA JUGA:Negara atau Warga yang Kalah

Mari jujur, generasi hari ini bukan generasi yang malas.

Mereka justru generasi yang hidup dalam kompetisi paling brutal dalam sejarah manusia.

Satu langkah salah bisa viral dalam hitungan detik, itu sudah cukup membuat banyak remaja gemetar sendirian.

Untuk itu, sekolah perlu menata ulang pendekatan disiplin.

Boleh tegas, tapi jangan represif, boleh ada aturan, tapi beri ruang untuk diskusi dan pemahaman.

Boleh ada pengawasan, tapi kemas sebagai pendampingan, dan yang paling penting berhenti menempatkan siswa sebagai objek yang diawasi.

BACA JUGA:Keselamatan Bukan Pilihan tapi Kewajiban

Mulailah menempatkan mereka sebagai subjek yang diajak bekerja sama.

Karena pada akhirnya, tujuan pendidikan bukan menertibkan anak, melainkan menumbuhkan manusia muda yang stabil, tegar, dan tahu cara bertanggung jawab.

Disiplin itu penting, tapi kemandirian lahir dari kesempatan untuk belajar, bukan dari ketakutan untuk salah.

Kalau sekolah semakin disiplin tapi anak makin tertekan, ada sesuatu yang keliru dalam rumus kita.

Saatnya kita koreksi sebelum anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang taat aturan, tapi rapuh untuk hidup.

Kategori :