Tingkatkan Produktivitas Petambak, Bupati Gresik Minta Ada Subsidi Pupuk di Sektor Perikanan

Jumat 31-10-2025,13:57 WIB
Reporter : Achmad Willy Alva Reza
Editor : Fatkhul Aziz

Pada tahun 2022 nilai produksinya mencapai Rp229,5 miliar, meningkat menjadi Rp266,2 miliar pada 2023, dan tetap stabil sebesar Rp264,6 miliar pada 2024. Hingga September 2025, tren produksi tetap positif.

Dari sisi volume, produksi perikanan tangkap laut Gresik tercatat meningkat dari 7.875 ton pada 2021 menjadi 11.744 ton pada 2022, dan mencapai 8.374 ton pada 2024. Sementara di sektor budidaya, keunggulan signifikan berada pada komoditas ikan bandeng. 

Tahun 2023, produksi bandeng Gresik menyumbang 55,87% dari total produksi bandeng Jawa Timur dan 11,71% dari skala nasional. Tahun 2024, kontribusinya stabil di angka 55,37% untuk Jawa Timur dan 11,4% pada tingkat nasional.

BACA JUGA:Pemkab Gresik Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wabup Alif: Anak Muda Harus Jadi Motor Perubahan

Khusus di Kampung Bandeng Desa Pangkah Wetan, produksi terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Hal itu menjadi percontohan pengembangan Techno Park Minapolitan, yakni kawasan riset dan inovasi budidaya berbasis teknologi yang memperkuat posisi Gresik sebagai sentra bandeng nasional.

Sementara itu, Prof. Rokhmin Dahuri menilai Kabupaten Gresik memiliki posisi strategis untuk menjadi model pembangunan agro-maritim berkelanjutan di Indonesia. Dengan kombinasi kekuatan industri, perikanan, dan sumber daya manusia yang kompeten.

Oleh karenanya, dirinya menilai Gresik memiliki modal dasar pembangunan yang lengkap untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

BACA JUGA:Pemkab Gresik Bebaskan BPHTB untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi penta-helix. Yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Hal ini untuk memperkuat daya saing daerah di tengah tantangan global.

“Dengan tata kelola yang baik dan kolaborasi yang solid, Gresik bisa menjadi contoh kabupaten pesisir modern yang memadukan industrialisasi dengan keberlanjutan sumber daya laut,” tandas Prof. Rokhmin.(rez)

Kategori :