JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID – Universitas Jember (UNEJ) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sepakat memperkuat kolaborasi melalui kerja sama resmi dalam waktu dekat.
Kesepakatan tersebut terjalin saat Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, bersama jajaran pejabat BMKG Pusat dan Jawa Timur berkunjung ke Kampus Tegalboto, Kamis 30 Oktober 2025.
Mini Kidi--
Dalam diskusi bersama Rektor UNEJ, Iwan Taruna, dan jajaran pimpinan universitas, disepakati bahwa kerja sama akan dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara UNEJ dan BMKG.
Rektor UNEJ, Iwan Taruna, menjelaskan bahwa kerja sama ini didasari oleh kesamaan visi dan fungsi antara kedua institusi. UNEJ memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan pertanian industrial yang membutuhkan dukungan data iklim dan cuaca yang akurat dari BMKG.
BACA JUGA:Tekan Residu Pestisida, Unej Latih Buruh Tani Perempuan Bikin Pestisida Organik
“Saat ini, tanpa data iklim dan cuaca yang presisi, pelaku usaha pertanian dan perkebunan akan sulit mengembangkan usahanya. Dan yang punya data iklim dan cuaca ya BMKG,” ujar Iwan Taruna.
Ia menambahkan, kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian masyarakat di UNEJ, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan agar lebih berdampak bagi masyarakat luas.
BACA JUGA:Unej Bongkar Perjokian CBEPT, 4 Pelaku Ditangkap Termasuk Mahasiswa dan Alumni
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyambut baik kolaborasi dengan UNEJ. Menurutnya, kerja sama ini akan memperluas kemanfaatan data dan informasi BMKG yang selama ini lebih dikenal dalam konteks kebencanaan.
“Kami ingin bekerja sama dengan UNEJ agar data dan informasi yang kami miliki dapat digunakan oleh peneliti dan mahasiswa sehingga kemanfaatannya lebih luas, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan energi terbarukan,” ungkap Ardhasena.
BACA JUGA:Cetak Generasi Emas 2045, Polres Jember Gandeng Unej dan Disdik Bina Pelajar
Ia mencontohkan bahwa data suhu dapat digunakan untuk penelitian perkembangan nyamuk demam berdarah, data kecepatan angin untuk riset energi, dan data curah hujan untuk menentukan komoditas pertanian yang sesuai.
Dalam sesi diskusi, Dekan FMIPA UNEJ, Prof Dafik, menyampaikan bahwa kolaborasi antara UNEJ dan BMKG sejatinya telah terjalin, di antaranya melalui program studi Magister Fisika UNEJ yang diikuti oleh pegawai BMKG. Selain itu, pakar UNEJ seperti Prof. Bayu Taruna dari Fakultas Teknologi Pertanian juga kerap menjadi narasumber dalam kegiatan BMKG.