Lewat Konsep Green & Smart Port, Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Pelabuhan

Minggu 26-10-2025,18:31 WIB
Reporter : Achmad Willy Alva Reza
Editor : Ferry Ardi Setiawan

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Petrokimia Gresik menggelar "Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Green and Smart Port di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)" bersama mitra di Gresik. FGD itu untuk memperkuat komitmen mendorong efisiensi energi dan dekarbonisasi pelabuhan.

BACA JUGA:Masuk Musim Tanam Okmar, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan Tinjau Pertanian di Sejumlah Daerah 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob menyampaikan, bahwa penerapan Green and Smart Port di TUKS Petrokimia Gresik membutuhkan dukungan mitra atau rekanan yang beroperasi di sekitar pelabuhan.


Mini Kidi--

Hal itu agar implementasi semakin optimal mendukung operasional bisnis. Khususnya dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia. Apalagi, pelabuhan menjadi salah satu titik bagi Petrokimia Gresik untuk banyak berhubungan dengan mitra. 

BACA JUGA:Semarak HUT Ke-53 dan HUT Ke-80 RI, Petrokimia Gresik Gelar Jalan Sehat Bareng 5.000 Warga

“Tentu konsep Green and Smart Port yang mampu menjadikan proses kepelabuhanan lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan, implementasinya tidak bisa dijalankan secara mandiri. Perlu support dari semua mitra," ujar Daconi, Sabtu 25 Oktober 2025. 

BACA JUGA:Petrokimia Gresik dan PIKA Berbagi Kebahagiaan dengan Para Lady Ojol

Penerapan Green and Smart Port merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik dalam mendukung Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, konektivitas, dan daya saing logistik nasional. 

BACA JUGA:Rayakan HUT Ke-53, Petrokimia Gresik Gelar Khitanan Gratis

Pelabuhan sebagai simpul utama logistik nasional berperan vital dalam memperlancar arus barang dan pertumbuhan ekonomi. Hal yang sama juga berlaku bagi perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia yang berkantor di Gresik itu. 


Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Petrokimia Gresik. -Achmad Willy Alva Reza-

Namun, di sisi lain, aktivitas pelabuhan juga secara signifikan menyumbang peningkatan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu,  transformasi menuju pelabuhan hijau dan cerdas menjadi sangat dibutuhkan. 

Inisiatif itu sejalan dengan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030. Sesuai dengan yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC). 

BACA JUGA:Inovasi Karyawan Petrokimia Gresik Sukses Ciptakan Nilai Tambah Rp357 Miliar

Kategori :