Bangkalan, memorandum.co.id - Begitu terbetik kabar ada tiga bersaudara berinisial M, DP, dan HM di Kampung Sattoan, Kelurahan Pejagan, Kecamatan Bangkalan, meninggal beruntun karena dugaan terpapar Covid-19, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron selaku ketua gugus tugas, segera bertindak sigap. Ra Latif, sapaan akrab bupati, didampingi Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra dan anggota forkopimda lainnya langsung turun ke lapangan, Kamis (18/6) siang. Mereka meninjau suasana lockdown di Kampung Sattoan. Juga sowan ke rumah duka, sekaligus mamasok bantuan sembako. Di sisi lain, menyikapi meninggalnya tiga bersaudara secara beruntun di kampung padat penduduk itu, Rama sapaan kapoplres, juga sigap melakukan imbauan bernuansa edukatif. Di antaranya, Rama menyerukan agar kawasan permukiman padat penduduk zona merah, segera membentuk Kampung Tangguh Semeru Covid-19. “Imbauan ini patut dan penting dicermati oleh warga. Lebih bagus jika ditindak lanjuti. Segera bentuk kampung tangguh,” kata Rama. Utamanya, sambung Rama, di kompleks permukiman padat penduduk zona merah. Yakni perkampungan yang sebagian warganya sudah terkorfirmasi positif Covid-19. Pertama pasien PDP berinisial M yang yang dirawat dengan status PDP, meninggal dunia Sabtu (5/6) lalu. Hasil tes swab pensiunan bidan ini terkonfirmasi positif Covid-19. Berikutnya, dua adik almarhumah ternyata menyusul kepergian sang kakak dalam tempo yang berdekatan. Kejadian memilukan itu membuat warga tersentak. Mereka kemudian sepakat mematok keputusan pintas. Sehari pascameninggalnya DP, Kapung Sattoan di-lockdown. Satu-satunya pasar tumpah di kampung setempat juga ditutup total. Targetnya, agar tekat warga setempat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bisa lebih terprogam, terarah dan bergulir efektif, melalui managemen kerja yang akurat. ”Alhamdulillah, ketika memantau bersama Pak Bupati, di kampung Sattoan sudah berdiri pos kampling Kampung Tangguh Sattoan,” tandas Rama. Ke depan, warga tinggal membentuk dan mengoperasikan lima divisi kegiatan lainnya. Yakni divisi kesehatan, divisi pangan dan obat, divisi humas, divisi logistik, dan divisi pemakaman. Dengan demikian, secara all-out, warga kampung Sattoan bisa berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kampung mereka secara mandiri. Imbauan pembentukan kampung tangguh juga dialamatkan kepada warga di kompleks perumahan Pangeranan Asri, Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Bangkalan. Sebab terbetik informasi, empat warga di kompleks pemukiman hunian sekitar 400 lebih KK yang tersebar di 6 RT itu, juga terindikasi terpapar Covid-19. Tiga dari empat warga itu, yakni warga RT 03, warga RT 04 dan warga RT 06 meninggal dunia. Juga dalam tempo berdekatan disepanjang Juni 2020. Sedang satu warga lainnya kini sedang menjalani perawatan di Balai Diklat Pemkab Bangkalan. Hasil tes swab warga RT 01 berinisial SA itu positif Covid-19. “Jadi, kepada warga Perumahan Pangeranan Asri, seperi warga di Kampung Sattoan ini, akan lebih bagik jika segera merencanakan berdirinya Kampung Tangguh Semeru Covid 19,” pungkas Rama. (ras/tyo)
Kapolres Bangkalan Imbau Bentuk Kampung Tangguh di Permukiman Zona Merah
Kamis 18-06-2020,17:57 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :