Malang, memorandum.co.id - Keberadaan kampung tangguh di Kabupaten Malang dinilai cukup ampuh untuk menekan penyebaran Covid-19. Kampung Tangguh Semeru 'Wolulas' di RW 18, Kelurahan/Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, merupkan salah satu kampung tangguh yang memiliki inovasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi berbagai persoalan. Keberadaan kampung tangguh ini ditinjau langsung oleh Kapolres Malang AKBP Hendri Umar SIK MH dan Forkopimda Kabupaten Malang yang mengapresiasi langkah warga tersebut, Senin (15/6). Ketua RW 18, Tasmina, menyampaikan program kampung tangguh adalah amanah yang akan diemban dengan baik sesuai dengan Peraturan Bupati No 20 tahun 2020 tentang pedoman tatanan normalisasi pandemi Covid-19. "Berdirinya kampung tangguh ini didasari ketidak-kepastian pandemi Covid-19 sehingga menggugah kita untuk berbuat," katanya. Kampung tangguh ini memiliki beberapa divisi yaitu penyediaan pangan listrik air, divisi keamanan dan ketertiban, divisi penyemprotan disinfektan, divisi penyuluan dan pendidikan, divisi hiburan dan psikologi, divisi tranportasi, serta divisi perpustakaan. Menanggapi itu, Bupati Malang HM Sanusi mengatakan kampung tangguh yang diinisiasi Forkopimda Kabupaten Malang kini sebanyak 418 kampung tangguh dan sudah berjalan. Diharapkan, masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19. "Covid-19 sangat berdampak di segala sektor. Di manapun kita berada harus memakai masker dan jaga jarak," ujar Bupati Malang seraya mengajak untuk berdoa dan ikhtiar bersama menanggulangi Covid-19. Sementara itu, Dandim 0818 Kabupaten Malang - Batu Letkol Inf Ferry Muzawwad menyampaikan pentingnya komitmen bersama dalam menangani Covid-19. "Kita masuk pada masa transisi ketiga sampai 21 juni 2020. Saya berharap pada seluruh kepala desa untuk berkomitmen bekerja keras menangani Covid-19," paparnya seraya mengingatkan agar mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan Hendri Umar mengatakan pentingnya meningkatkan kewaspadaan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang ini terus bertambah. Hingga kini di Kabupaten Malang yang dinyatakan positif sebanyak 135 orang, dan 18 orang meninggal dunia. Kampung Tangguh Semeru ini menurutnya sebagai langkah untuk pencegahan. "Salah satu cara untuk mencegah di hulu dengan cara menerapkan Kampung Tangguh Semeru. Kampung tangguh ini bisa mengurangi dan mencegah agar penyebaran tidak tidak bertambah," terangnya. Diharapkan pada muspika agar kampung tangguh dapat dikembangkan karena kampung tangguh ini merupakan program Nasional dan program provinsi Jawa Timur. "Dan di Kabupaten Malang yang pertama kali menggerakkan kampung tangguh, kita harus memberikan apresiasi pada pak bupati yang berusaha memperbanyak kampung tangguh di seluruh wilayah Kabupaten Malang," urainya. Kampung tangguh ini tidak terbatas pada lingkungan kampung saja namun pada setiap keramaian bisa dijadikan kawasan tangguh, misalnya pasar tangguh, kasawan industri tangguh dan pondok pesantren tangguh. (*/ari/tyo)
Forkopimda Malang Kunjungi Kampung Tangguh Semeru ‘Wolulas’ Turen, Ini Inovasinya
Senin 15-06-2020,20:22 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :