SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menggelar Doa Bersama untuk Pendiri dan Pahlawan Jawa Timur serta Khotmil Qur'an dengan melibatkan 4.000 Hafidz-Hafidzah yang digelar di Gedung Islamic Centre, Surabaya.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa doa dan khataman Alquran merupakan wujud rasa syukur atas segala pencapaian Jawa Timur selama 80 tahun berdiri, sekaligus ikhtiar spiritual untuk memohon keberkahan dan perlindungan bagi masyarakat Jatim.
BACA JUGA:Janji Khofifah Menguap: Tomat Petani Madiun Membusuk, Ancam Banjiri Pendopo!
Mini Kidi--
"Doa dan Khotmil Quran ini dipimpin oleh para kiai, ulama, dan diikuti oleh ribuan hafizh-hafizhah, adalah wujud bakti dan rasa syukur kita. Alquran adalah sumber cahaya, penuntun jalan, dan penguat akhlak," ujarnya.
Sebanyak 4.000 hafidz hafidzah telah mengkhatamkan Alquran sebanyak 8O kali pada momentum ini. Mereka semua juga turut memanjatkan doa bersama untuk korban ambruknya mushala asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang dipimpin oleh imam besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya H. Abdul Hamid Abdullah.
Dalam kesempatan ini, Khofifah pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama meneguhkan dan mengokohkan tekad untuk membangun Jawa Timur dengan penuh dedikasi dan semangat kebersamaan.
"Momentum peringatan 80 tahun Jawa Timur ini, mari kita teguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, membangun Provinsi Jawa Timur dengan penuh dedikasi, keikhlasan, dan semangat kebersamaan," ajaknya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa peran para ulama sangatlah penting sebagai penjaga moral, pembimbing umat, dan penguat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara para hafidz dan hafidzah adalah generasi penjaga kemurnian Alquran.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Minta Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Dimaksimalkan
"Para ulama ini yang membimbing kita, penjaga moral yang saat ini memang benar-benar dibutuhkan di tengah berkembangnya ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi dan globalisasi dengan seluruh dinamikanya," terangnya.
Di momentum ini pula Khofifah menekankan tentang penerapan akhlak dengan digitalisasi. Di era saat ini, pentingnya mengedepankan moral yang mencerminkan akhlakul karimah dalam ranah interaksi di media sosial. "PR kita saat ini memberseiringi akhlak dengan digital IT, banyak dari kita yang belum membiasakan saring sebelum sharing. Eranya saat ini digital IT, akhlak dan digital IT harus nyambung, semua harus berseiring dengan fastabiqul hhoirot," jelasnya.
Di sisi lain, orang nomor satu di menyampaikan apresiasi kepada tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang terus menjadi perekat sosial, penguat kerukunan, serta teladan dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman Jawa Timur.
BACA JUGA:Khofifah dan Emil Pastikan Penanganan Cepat Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny