umrah expo

Gubernur Khofifah Minta Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Dimaksimalkan

Gubernur Khofifah Minta Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Dimaksimalkan

Gubernur Khofifah Indar Parawansa turun langsung memastikan seluruh tim gabungan terus melakukan evakuasi korban--

SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Gubernur Khofifah Indar Parawansa turun langsung memastikan seluruh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sidoarjo bersama Basarnas, TNI- POLRI  serta relawan terus melakukan evakuasi korban pasca ambruknya Musholla di  Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Evakuasi akan dilakukan dengan maksimal sampai tuntas untuk menyelamatkan korban hingga memastikan tidak ada satu orangpun yang tertinggal. "Hingga saat ini , BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Sidoarjo, Basarnas , TNI- POLRI  bersama seluruh relawan lintas organisasi dan lintas sektor terus melakukan evakuasi korban secara maksimal dan tanpa henti," kata Khofifah.

BACA JUGA:Polda Jatim Buka Posko Penanganan Korban Ponpes Al Khoziny


Mini Kidi--

Disampaikan Khofifah, saat ini, BPBD, Basarnas dan relawan bersama pihak kepolisian dan TNI terus melakukan penyisiran di antara reruntuhan  untuk memastikan penanganan korban. 

“Berdasarkan data BPBD Jatim, perkembangan kejadian hari ini pukul 11.00 WIB dengan data yang masih berkembang, total korban yang telah teridentifikasi sebanyak 100 orang. Terdiri dari pasien rawat inap sebanyak 26 orang, pasien telah kembali pulang  sebanyak 70 orang, 1 orang pasien dirujuk dari RS Siti Hajjar ke RSI Sakinah Mojokerto, dan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang. Proses evakuasi masih berlangsung," ujarnya.

BACA JUGA:Begini Kesaksian Korban Selamat Tragedi Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Gubernur Khofifah menjelaskan, ekskavator tetap standby untuk  disiagakan agar setiap saat dibutuhkan langsung  gerak. Namun, kondisi reruntuhan bangunan saat ini  belum memungkinkan menggunakan ekskavator. 

"Proses evakuasi terus berlanjut memberikan layanan kepada mereka yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Termasuk memberikan oksigen dan air sehingga ada ketahanan tubuh juga deteksi monitor peralatan yang disiapkan," tuturnya.  

Terkait kondisi wali santri yang saat ini sedang kalut menanyakan kondisi anaknya, Pemprov Jatim bersama pengasuh pondok membuka Crisis Center yang berada di lokasi pondok. 

BACA JUGA:Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib: Pengecoran Baru Selesai

“Ada di dalam crisis center itu yaitu tim lintas instansi dan pengasuh pondok untuk memfasilitasi wali santri yang menanyakan kondisi anaknya," tutur Khofifah. 

Sementara itu, puluhan mobil ambulans didatangkan ke lokasi untuk mengevakuasi para korban agar langsung dilarikan ke rumah sakit. 

“Ada 5 rumah sakit, yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya RS Sheila Medika dan RSUD Sidoarjo," kata Khofifah. 

Sumber: