Kapolres juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi selain dari Forkopimda agar tidak bias.
Pihaknya mengaku sudah memerintahkan Kasatreskrim dan Kasat Intel untuk memetakan kasus ini, dan meminta masyarakat yang memiliki bukti atau rekaman video terkait insiden agar segera menyerahkannya kepada kepolisian.
“Ini menjadi atensi bagi saya dan sudah saya laporkan ke satuan atas, penekannya segera ditindaklanjuti dan diproses,” tandasnya.
BACA JUGA:Sejumlah Desa di Winongan Terdampak Banjir, Warga Berjuang
Di sisi lain, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menyampaikan keprihatinan sekaligus mengecam keras aksi anarkis yang terjadi. Ia meminta masyarakat mempercayakan penegakan hukum sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
“Keadilan percayakan kepada ahlinya. Kita ini negara hukum, jadi buktikan kalau kita berbeda dengan mereka. Percayakan sepenuhnya kepada kepolisian,” ujarnya.
Rusdi menegaskan bahwa atas nama pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dirinya mengutuk keras tindakan anarkis dan prihatin atas kejadian tersebut. Ia menutup dengan apresiasi.
BACA JUGA:Wakapolres Pasuruan, PJU dan Kapolsek Winongan Berganti
"Alhamdulillah, panjenengan semua sudah sepakat menjaga Kabupaten Pasuruan tetap aman dan nyaman.”
Diketahui, aksi pembongkaran bangunan makam di belakang Masjid Serambi, Desa Winongan Kidul, pada Rabu siang dilakukan oleh sejumlah warga.
Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa bangunan makam tersebut dinilai tidak berizin dan tidak menghargai keberadaan makam para kiai di sekitarnya.(kd/mh)