SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Suasana duka menyelimuti rumah di Jalan Kalianyar Kulon Gang 9 No 5 Kecamatan Pabean Cantikan, Rabu 1 Oktober 2025.
Rumah tersebut merupakan kediaman Maulana Alfan Ibrahimovic, 13 tahun, santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang menjadi korban jiwa dalam tragedi runtuhnya bangunan pondok.
Mini Kidi--
Maulana Alfan Ibrahimovic, putra pasangan Rijal Maulana, 38 tahun, dan Siti Wardah, 39 tahun, meninggal dunia setelah tertimpa material bangunan yang runtuh di lingkungan pesantrennya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi datang bertakziah untuk menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.
Dengan raut wajah penuh simpati, Eri memeluk erat Rijal Maulana, ayah almarhum, memberikan kekuatan di tengah cobaan berat yang dihadapinya.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Bentuk Satgas MBG untuk Dukung Program Presiden Prabowo
“Ini adalah satu keluarga yang semua anaknya mondok di sana. Kami mendapat cerita bahwa kakaknya sempat menolong adiknya ketika reruntuhan menimpa,” ujar Eri.
Sang kakak yang juga menjadi korban luka telah dirawat di RSUD dr Soewandhie dan kini sudah pulang.
“Kakaknya dirawat di Rumah Sakit Soewandhie, tapi hari ini sudah pulang,” tambahnya.
BACA JUGA:Polisi Imbau Bijak Sikapi Informasi Musibah di Ponpes Al Khoziny Buduran
Eri juga memohon doa warga Surabaya karena masih ada satu santri asal Surabaya yang belum ditemukan di antara puing reruntuhan.
“Saya meminta tolong kepada semua warga Surabaya untuk saling mendoakan karena masih ada satu korban yang hari ini belum ditemukan,” harapnya.
Ia menegaskan agar keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas.
“Meskipun duka dan syok melanda, kita harus yakin bahwa santri yang meninggal saat menuntut ilmu agama akan mendapat balasan surga dari Gusti Allah, dan kelak ia akan menjadi penuntun bagi kedua orang tuanya,” ucapnya.
BACA JUGA:Polisi Gandeng Ahli Konstruksi ITS Selamatkan Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Pemerintah Kota Surabaya akan terus berkoordinasi dengan pihak pondok pesantren dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendata jumlah pasti korban asal Surabaya.
“Korban dari Surabaya yang kami ketahui saat ini ada satu meninggal, satu luka-luka, dan satu belum ditemukan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak pondok dan provinsi juga untuk mendata berapa total warga Surabaya yang menjadi korban,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Bongkaran Ilham Sampurno yang juga hadir di rumah duka membenarkan ada tiga warganya yang menjadi korban.
BACA JUGA:Polisi Beri Trauma Healing Korban Bangunan Runtuh Ponpes Al Khoziny
“Tiga warga kami jadi korban. Dua telah ditemukan, satu meninggal dunia dan satu luka-luka telah dirawat di rumah sakit. Sementara satu korban hingga kini belum ditemukan. Kami akan terus mendampingi keluarga korban,” ujarnya.