100 Becak Listrik dari Presiden untuk Tukang Becak Lumajang
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyerahkan becak listrik kepada pengayuh becak.-Agus Sucipto-
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 100 unit becak listrik bantuan Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi diterima para pengayuh becak di Kabupaten LUMAJANG.
BACA JUGA:Resmikan Gedung Muhammadiyah Rowokangkung, Ini Pesan Bunda Indah
Program ini tidak hanya dipandang sebagai distribusi alat transportasi baru, tetapi sebagai intervensi strategis yang memperkuat perlindungan sosial, meningkatkan efisiensi kerja, serta memberi napas lebih panjang bagi pengayuh becak, terutama yang telah sepuh.

Mini Kidi--
Serah terima berlangsung di Kantor UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (KIR) Lumajang, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Senin 8 Desember 2025, dihadiri Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bersama jajaran pemerintah daerah dan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YSGN) selaku pelaksana program.
BACA JUGA:Bunda Indah Kukuhkan Dewan Pengawas Baru RSUD dr. Haryoto Sisa Periode 2022-2027
Dalam sambutannya, bupati yang akrab disapa Bunda Indah menekankan bahwa bantuan ini memiliki makna lebih dari sekadar modernisasi moda transportasi tradisional.
BACA JUGA:Bunda Indah Tegaskan Menu MBG Harus Variatif, Aman dan Sesuai Aspirasi Anak
“Becak listrik ini adalah bentuk nyata kehadiran negara. Bukan hanya alat kerja, tetapi perhatian Presiden kepada masyarakat kecil yang selama ini menggantungkan hidup dari tenaga fisik,” ujar Bunda Indah.
BACA JUGA:Bunda Indah: Kunci Sukses Pembangunan Adalah Jika Semua Elemen Bersatu
Menurutnya, banyak pengayuh becak di Lumajang yang telah lanjut usia namun tetap bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan adanya bantuan ini, mereka dapat bekerja dengan beban fisik yang jauh lebih ringan, tanpa kehilangan identitas transportasi rakyat yang sudah mengakar sejak lama.
BACA JUGA:Bunda Indah dan Mas Yudha Antar Makanan ke Lansia Hidup Sendiri di Lumajang
Ia juga menyoroti dampak adaptif becak listrik terhadap kondisi cuaca ekstrem yang belakangan sering terjadi.
“Saat hujan deras atau panas terik, mereka bisa tetap mencari nafkah tanpa memaksakan diri. Ini sekaligus bagian dari adaptasi sosial yang sangat dibutuhkan di tengah dinamika cuaca saat ini,” lanjutnya.
Sumber:



