Muslim Level Berapa?

Jumat 12-06-2020,15:41 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Sekali-kali bolehlah kita me-rating kemusliman kita. Self assessment, kita ukur sendiri. Sejujur-jujurnya. Untuk kepentingan kita sendiri. Untuk apa? Supaya termotivasi untuk meningkatkannya atau kalau sudah merasa baik, semangat mempertahankannya. Istiqomah. Konsisten. Tidak naik turun. Stabil atau bahkan meningkat terus. Jika range nilainya dari 1-10, berapa kira-kira level kemusliman kita. Katakanlah skor 1 hanya untuk seorang yang kemuslimannya baru didapat dari bersyahadat saja. Belum sholat, belum zakat, belum puasa dan seterusnya. Tapi, sudah muslim, karena sudah bersyahadat. Skor lima untuk yang sudah melaksanakan lima rukun Islam komplit, mulai syahadat, sholat, sampai naik haji. Baru baik beribadahnya kepada sang pencipta. Belum kepada sesama dan alam sekitarnya. Yang bulat 10 untuk siapa? Mereka yang di Al Quran sudah mencapai derajat takwa, sebenar-benar takwa, semua perintahNya dilaksanakan, semua laranganNya, ditinggalkan. Mereka yang masuk kriteria kaffah, total, seluruhnya. Ibadah vertikalnya bagus, horisontalnya baik. mahdhohnya (ada tuntunan Quran dan hadisnya) bagus, ghoiru mahdhohnya excellent, muamalahnya perfect, hablum minallah dan hablum minannasnya terjaga. Skor 10 diberikan kepada yang amal sholehnya 100 persen dan maksiatnya nol persen. Benar-benar perfect dan sungguh sangat sulit tapi bisa. Masuk level mana? Ramadan yang baru saja berlalu bisa menaikkan berapa level? Jika bisa menaikkan 1, 2, 3 , 4 atau 5 level alangkah bermanfaatnya Ramadan kemarin, benar-benar berkah, mendapat hikmahnya. Ukurannya: apakah value Ramadan masih nyantol hingga kini, tidak hilang plas. Contoh: masih bisa bangun jam 3 pagi untuk tahajud, masih meneruskan habit puasanya (syawalan, Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau Daud), masih rajin mengaji dan mengkai Quran. Dan masih banyak kebaikan Ramadan lainnya seperti menjadi lebih sabar, berbicaranya lemah lembut, hati-hati (bukan grusa-grusu). bisa mengendalikan marah, pemaaf, helpful dan lain-lain. Lalu, momen lock down Covid ini, bisa meningkatkan level kemusliman kita berapa? Punya lebih banyak waktu di rumah, bisa menambah ketakwaan apa? Dhuha yang sebelumnya tergesa-gesa, bisa lebih khusyuk lagi dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik tidak. Rawatib yang semula disibukkan banyak kegiatan, sekarang bisa lebih tenang tidak. Sudah menamatkan buku-buku bermutu berapa? Jadi berapa level kemusliman kita? Silakan menilainya. Sukarela. Kesempatan menghisab (menghitung sendiri) sebelum kelak dihisabNya. Jangan lupa, terus beribadah dengan gembira.(*) *Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Tags :
Kategori :

Terkait