JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Kantor Imigrasi Kelas I Jember meresmikan dan menyosialisasikan program Desa Binaan Imigrasi di Desa Temporejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, pada Jumat, 26 September 2025.
Program inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat tentang keimigrasian sekaligus upaya pencegahan dini terhadap tindak pidana seperti perdagangan orang (TPPO) dan pengiriman tenaga kerja ilegal.
BACA JUGA:Imigrasi Jember Kenang Jasa Pahlawan, Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
Mini Kidi--
Kegiatan yang bertajuk "Urus Paspor Anti Ribet M-PASPOR aja" ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dispendukcapil, Dinas Tenaga Kerja, BPJS Ketenagakerjaan Lumajang, dan Migrant Care.
Dari pihak Imigrasi Jember, hadir antara lain Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Agus Setiadi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Marlan Senja Gunawan, dan Kepala Seksi Izin Tinggal Keimigrasian, Idha Ismawati.
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember Deportasi Warga Pakistan
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jember, Eko Julianto Racmad, dalam keterangan yang disampaikan melalui Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Agus Setiadi, menyampaikan pentingnya kolaborasi antar instansi dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Agus Setiadi menyoroti bahwa masalah keimigrasian kini semakin kompleks, mencakup pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tanpa prosedur yang benar, perdagangan orang, dan penyalahgunaan dokumen perjalanan.
"Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi instansi pemerintah dan masyarakat desa bekerja sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di desa kita," ujar Agus Setiadi.
BACA JUGA:Coffee Morning Tingkatkan Sinergi dan Optimalkan Kehumasan Imigrasi
Ia menegaskan, program Desa Binaan Imigrasi adalah inisiatif dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aturan dan prosedur keimigrasian.
Program Desa Binaan Imigrasi berfokus menjadikan masyarakat sebagai subjek yang aktif, cerdas, dan peduli terhadap isu-isu keimigrasian, bukan sekadar objek pelayanan. Keberhasilan program ini bergantung pada semangat gotong royong serta kolaborasi antara Imigrasi, pemerintah daerah, aparat desa, dan warga.
"Melalui sinergi dan partisipasi aktif, diharapkan Desa Temporejo dapat menjadi tempat yang aman, tertib, dan bermartabat dalam konteks keimigrasian, serta menjadi contoh bagi daerah lain," pungkasnya.
BACA JUGA:Semarakkan HUT Ke-79 RI, Kantor Imigrasi Jember Bersatu dalam Kebhinekaan dalam Balutan Pakaian Adat