TANGERANG, MEMORANDUM.CO.ID – Imigrasi Soekarno-Hatta bersama Kantor Staf Presiden (KSP) RI membangun sinergi mencegah TPPO dan PMI nonprosedural melalui Desa Binaan dan Pimpasa, Kamis 18 September 2025.
Kunjungan Tim Kedeputian I KSP RI dipimpin oleh Tenaga Ahli Utama KSP Dr Muhammad Rullyandi. Turut hadir Direktur Intelijen Keimigrasian Agus Waluyo dan Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Suhendra.
Rangkaian kegiatan diawali pemaparan program Desa Binaan oleh Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Eko Yudis Parlin Rajagukguk.
Kegiatan dilanjutkan dengan tinjauan ruang pelayanan di Kantor Imigrasi Soetta, termasuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi Terminal 3 Bandara Soetta.
Agenda diakhiri dengan verifikasi lapangan ke Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, salah satu Desa Binaan Imigrasi Soetta. Imigrasi Soetta telah melaksanakan sosialisasi, koordinasi, serta pengukuhan Petugas Imigrasi Pembina Desa (Pimpasa).
Program Desa Binaan difokuskan pada Kelurahan Pegadungan dan Cengkareng Timur serta pengawasan di Bandara Soetta. Sepanjang 2024, Imigrasi Soetta menunda keberangkatan 3.357 WNI terindikasi PMI nonprosedural.
Sejak Januari hingga September 2025, penundaan keberangkatan tercatat sebanyak 1.429 orang. Selain itu, 34 permohonan paspor ditolak karena terindikasi untuk tujuan PMI nonprosedural.
Tenaga Ahli Utama KSP Dr Muhammad Rullyandi menekankan pentingnya pengawasan dan pelayanan keimigrasian.
“Pengawasan dan pelayanan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi harus diperkuat agar masyarakat terlindungi. Pencegahan TPPO perlu dilakukan sejak pintu keberangkatan hingga tingkat desa,” ujarnya.
Ia menegaskan Desa Binaan Imigrasi berperan memberikan edukasi sejak tingkat kelurahan hingga RT dan RW.
Sementara itu, Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Suhendra menyampaikan apresiasi dukungan KSP terhadap program Desa Binaan dan Pimpasa.
“Pimpasa hadir di tengah masyarakat desa untuk memberikan edukasi, pendampingan, serta menjadi sistem deteksi dini potensi perdagangan orang dan PMI nonprosedural,” ujarnya.
Imigrasi Soetta berkomitmen mendukung penuh Desa Binaan Imigrasi melalui peran aktif Pimpasa. Sinergi ini memperkuat edukasi dan pengawasan sejak tingkat desa hingga Tempat Pemeriksaan Imigrasi sebagai langkah preventif mencegah praktik TPPO. (mik)