Tepat Waktu Bayar Iuran, Warga Papar Kediri Ajak Masyarakat Jaga Keberlangsungan JKN

Kamis 04-09-2025,09:39 WIB
Reporter : Ahmad Rifai
Editor : Fatkhul Aziz

KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan merupakan wujud atas upaya pemerintah dalam memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Demi menjaga keberlangsungan Program JKN, erat kaitannya dengan kepatuhan peserta dalam membayar iuran secara rutin dan tepat waktu sebelum tanggal 10 tiap bulannya.

BACA JUGA:Program JKN Jadi Jalan Kesembuhan Anak Warga Sidomulyo Wates dari Thalasemia


Mini Kidi--

Salah seorang peserta JKN, Hariati (46), warga Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri mengungkapkan sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri, dirinya selalu rutin membayar iuran JKN tepat waktu. Hal ini ia lakukan guna menjaga status kepesertaannya selalu aktif. Sehingga, ketika suatu saat membutuhkan layanan kesehatan, maka bisa langsung digunakan tanpa terkendala apa pun.

“Sejak pertama kali mendaftar jadi peserta JKN, saya paham kewajiban menjadi peserta adalah membayar iuran. Saya menyadari betul pentingnya menjaga status kepesertaan agar tetap aktif. Dengan iuran yang saya bayarkan dan kepesertaan JKN statusnya aktif, saya merasa lebih tenang. Karena tahu, bahwa jika suatu saat saya atau anggota keluarga butuh berobat, kami bisa langsung menggunakan layanan JKN tanpa terkendala apa pun,” ujar Hariati saat dijumpai di Papar, Selasa 2 September 2025.

BACA JUGA:Warga Kota Kediri Manfaatkan Program REHAB 2.0 untuk Cicil Tunggakan Iuran JKN

Meskipun jarang memanfaatkan layanan kesehatan, Hariati mengaku tidak pernah merasa rugi dalam membayar iuran. Menurutnya itu bagaikan sedia payung sebelum hujan. Hal yang dilakukan oleh Hariati sebagai bentuk kesiapsiagaan jika suatu hari sakit dan membutuhkan layanan JKN.

Oleh karena itu, Hariati menekankan pentingnya menjaga status kepesertaan agar aktif dengan rutin membayar iuran. Ia menuturkan bahwa, beberapa tetangganya pernah menghadapi kendala saat ingin berobat karena menunggak iuran dan harus menunggu status aktif kembali.

"Saya tidak ingin sampai kejadian seperti itu. Kita tidak tahu kapan akan datangnya sakit. Kalau nunggak, kan nanti repot urusannya. Apalagi kalau sampai rawat inap pasti akan terkena denda layanan. Makanya saya memilih untuk disiplin membayar iuran tiap bulan,” ucapnya.

BACA JUGA:Sudah Alih Kepesertaan JKN Tapi Masih Punya Tunggakan Iuran? Daftar Saja Program Rehab 2.0

Lebih lanjut, Hariati mengatakan jika iuran yang ia bayarkan adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama peserta JKN, dan wujud nyata dari nilai gotong royong dalam Program JKN. 

Hariati memahami bahwa sistem JKN bekerja berdasarkan prinsip solidaritas sosial. Di mana peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Hal ini membuatnya semakin yakin, bahwa setiap iuran yang ia bayarkan memiliki nilai dan manfaat yang besar, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masyarakat luas.

“Saya yakin, dengan kita semua saling membantu lewat iuran, maka Program JKN ini bisa terus berjalan. Kalau semua ikut gotong royong, semua orang akan merasa lebih aman dan terlindungi. Ketika saya sakit nanti, saya yakin ada peserta lain yang juga membantu lewat iurannya. Begitu pun sebaliknya. Jadi ini seperti tabungan sosial yang saling menguatkan,” terangnya.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tulungagung Gelar Sosialisasi Hak dan Kewajiban Peserta JKN kepada Perangkat Desa

Kategori :