Paska Launching Program Srawung Laisa Berlanjut Aksi Bersih-bersih Lingkungan

Senin 18-08-2025,13:02 WIB
Reporter : Agus Sucipto
Editor : Muhammad Ridho

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Program “Srawung Laisa” (Sesarengan Datheng Ing Balai Desa) resmi diluncurkan di Balai Desa Tukum oleh Pemerintah Desa bersama mahasiswa KKN Kolaboratif 92, Minggu 17 Agustus 2025. Acara yang dihadiri warga dengan penuh antusias ini tidak hanya menghadirkan semangat kebersamaan, tetapi juga menegaskan komitmen mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungan pasca kegiatan.

BACA JUGA:Polres Lumajang dan HMI Bersinergi Usut Tuntas Kasus Curanmor Mahasiswa KKN


Mini Kidi--

Kepala Desa Tukum, Susanto atau akrab disapa Cak Santo, menyampaikan bahwa kehadiran Srawung Laisa diharapkan menjadi ruang interaksi positif masyarakat. Ia mengapresiasi langkah mahasiswa yang tidak hanya menyukseskan acara, tetapi juga memberi teladan dalam hal kepedulian lingkungan.

“Kami bangga dengan adik-adik KKN Kolaboratif 92. Setelah acara, mereka tidak langsung pulang, melainkan memastikan kebersihan balai desa dan lingkungannya tetap terjaga. Hal kecil ini sebenarnya sangat penting untuk membangun budaya disiplin dan tanggung jawab,” ungkap Cak Santo.

BACA JUGA:Pendidikan Hijau dari Desa: DLH Lumajang dan KKN UGM Bangun Kesadaran Iklim

Pasca acara, mahasiswa KKN bersama warga terlihat membersihkan area balai desa, mulai dari mengumpulkan sampah, menyapu halaman, hingga memastikan fasilitas desa kembali rapi. Hal itu menunjukkan bahwa Srawung Laisa bukan hanya soal berkegiatan, tetapi juga soal menjaga warisan nilai gotong royong.

Sekretaris KKN Kolaboratif 92 Desa Tukum, Dewi Setya Rini menjelaskan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari visi mereka dalam menjalankan program. “Kami ingin kegiatan ini tidak hanya bermanfaat saat acara, tapi juga meninggalkan kesan baik. Bersihnya lingkungan adalah cerminan sehatnya budaya masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:34 Balita Merakan Raih Layanan Kesehatan Berkat Sinergi Babinsa, Nakes, dan Mahasiswa KKN

Warga yang hadir pun memberi apresiasi. Menurut mereka, kebiasaan baik seperti ini bisa menular, sehingga setiap kegiatan di desa tidak menimbulkan sampah atau meninggalkan beban bagi panitia.

Dengan kehadiran Srawung Laisa, Balai Desa Tukum kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial, tetapi juga sebagai ruang belajar bersama tentang nilai kebersamaan, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap lingkungan. ( Ags )

Kategori :