SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tim Reskrim Polsek Gubeng berhasil meringkus tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dua di antaranya masih di bawah umur. Ketiga pelaku tersebut adalah SA, IG, dan BU, semuanya warga Surabaya.
Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan atensi terhadap maraknya kasus curanmor di wilayahnya.
BACA JUGA:Curanmor Dihajar Warga Lontar Viral di Media Sosial
Mini Kidi--
"Kami merilis kasus curanmor ini dengan tiga tersangka yang berhasil ditangkap. Sementara ini, kami menangani tiga laporan polisi (LP), namun TKP (Tempat Kejadian Perkara) sebenarnya lebih dari tiga," ujarnya saat konferensi pers.
Kompol Eko menambahkan, tiga TKP yang berhasil diidentifikasi berkat rekaman CCTV dan keterangan saksi berada di tempat kos, Jalan Bangka, dan Jalan Setro.
"Mereka beraksi tidak hanya di wilayah Gubeng, tapi juga mengarah ke wilayah timur Surabaya. Kami mengimbau kepada jajaran kanit (kepala unit) apabila ada dokumen yang mirip dengan pelaku, silakan berkomunikasi dengan kami," tegasnya.
BACA JUGA:Polresta Banyuwangi Gulung Gembong Curanmor, Modus Manfaatkan Kunci Nyantol
Lebih lanjut, Kompol Eko mengungkapkan bahwa dari lima pelaku, dua di antaranya masih di bawah umur. "Sesuai aturan, identitas anak-anak tidak bisa kami ungkapkan," katanya.
Anak-anak tersebut berperan sebagai joki, pengaman, dan pengawas.
"Diduga, para pelaku ini berasal dari kelompok atau komunitas tertentu yang ingin menunjukkan jati diri dengan melakukan curanmor karena dianggap menjanjikan keuntungan finansial," imbuh Kompol Eko. Para pelaku biasanya bertemu di warung kopi (warkop) dan semuanya putus sekolah.
BACA JUGA:Ditinggal dua Temannya Kabur, Pelaku Curanmor Surabaya Modus Beli Es Teh Tertangkap massa
Sementara itu, SA, salah satu tersangka, mengaku bahwa ia diajak oleh anak-anak tersebut untuk melakukan aksi curanmor. "Saya diajak oleh mereka saat sedang jalan-jalan," ujarnya. SA juga mengakui bahwa anak-anak tersebut tahu bahwa dirinya adalah seorang residivis.
SA menjelaskan, anak-anak tersebut yang menentukan lokasi pencurian, yaitu di pinggir jalan yang ada kunci kontaknya tertinggal. "Setelah berhasil mencuri, motor tersebut dijual seharga 4,7 juta rupiah di Madura melalui seorang teman," pungkasnya. (rio)