SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan. Serangan berkepanjangan tidak hanya merenggut ribuan nyawa, tetapi juga meninggalkan jejak luka terdalam, puluhan ribu anak yang kini hidup sebagai yatim piatu.
BACA JUGA:IJTI Tapal Kuda Gelar Aksi Solidaritas, Kutuk Keras Kekerasan Israel Terhadap Jurnalis di Gaza
Menurut laporan lembaga kemanusiaan internasional, lebih dari 17.000 anak di Gaza telah kehilangan satu atau kedua orang tuanya sejak konflik memanas, sebagian besar kini tinggal di penampungan yang serba terbatas.
Mini Kidi--
Kelangkaan makanan dan lonjakan harga kebutuhan pokok membuat kehidupan mereka semakin berat. Di beberapa wilayah, anak-anak hanya makan sekali sehari, bahkan ada yang bertahan dengan sepotong roti untuk dua hari.
BACA JUGA:UB Palestine Solidarity Kirim 2 Dokter Spesialis untuk Kemanusiaan di Gaza
Melihat kondisi ini, Teman Baik menyalurkan bantuan paket makanan untuk anak yatim dan keluarga rentan di Pusat Penampungan Utara, Tel Al-Hawa, Jalur Gaza Utara, awal Agustus ini.
“Di tengah konflik yang belum mereda, kelangkaan makanan adalah ancaman nyata bagi kelangsungan hidup anak-anak yatim. Kami ingin memastikan mereka tetap memiliki asupan layak untuk bertahan,” ujar Dedi, Manager Teman Baik.
BACA JUGA:Catatan Yoyok Khayatullah: Prabowo dan Gaza
Paket bantuan berisi beras, terong, daun molokhia, cabai hijau, dan tomat, bahan sederhana namun bisa diolah menjadi makanan bergizi.
Seorang relawan lokal menggambarkan betapa mendesaknya kebutuhan itu.
BACA JUGA:LAZ Taman Zakat Gelar Buka Puasa Spesial untuk 1.000 Warga Gaza, Bentuk Dukungan untuk Palestina
“Banyak keluarga yang sudah berhari-hari hanya makan sekali. Paket ini seperti oase di tengah padang pasir. Anak-anak tersenyum lagi, walau hanya untuk sejenak.”
Teman Baik menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi rakyat Palestina.
BACA JUGA:Yayasan Padepokan Fatwa Kehidupan Melakukan Pengadaan Air Bersih di Gaza Utara Palestina