BALI, MEMORANDUM.CO.ID - Komitmen Pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keamanan di salah satu destinasi wisata utama dunia, Bali, diperkuat dengan pengukuhan Satuan Tugas (Satgas) Patroli Imigrasi pada Selasa, 5 Agustus 2025.
BACA JUGA:Yuldi Yusman Resmi Gantikan Saffar M Godam sebagai Plt Dirjen Imigrasi
Acara yang dipimpin Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, ini menandai babak baru dalam pengawasan orang asing di Pulau Dewata. Dengan moto "Imigrasi sebagai Leading Sector dalam Pengawasan Orang Asing", Satgas ini diharapkan dapat menekan berbagai pelanggaran keimigrasian yang kerap terjadi.
Mini Kidi--
Pengukuhan Satgas Patroli Keimigrasian ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden untuk memastikan Bali tetap aman, nyaman, dan terkendali.
Hadir dalam upacara tersebut sekitar 500 peserta dari berbagai unsur, termasuk Imigrasi, Pemasyarakatan, TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pecalang.
BACA JUGA:Plt Dirjen Imigrasi Sidak Pelabuhan di Batam, Minta Petugas Waspada Tumpangan Negatif
Sinergi antarlembaga ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya turut menyaksikan pengukuhan ini.
Menteri Agus Andrianto menjelaskan bahwa Satgas Patroli dibentuk dengan tujuan utama untuk memberikan quick response apabila terjadi pelanggaran, menekan angka pelanggaran peraturan oleh orang asing, serta menghadirkan rasa aman bagi seluruh masyarakat Bali.
BACA JUGA:Sambut Hari Bhayangkara, Ditjen Imigrasi Gandeng Polda Jatim Buka Layanan Paspor Massal
"Pembentukan Satgas ini didasarkan pada Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013," jelas Agus, menegaskan legalitas dari langkah yang diambil.
Untuk memastikan efektivitas patroli, Satgas ini akan mengerahkan 100 petugas Imigrasi. Setiap personel akan dilengkapi dengan rompi pengaman dan body camera (bodycam), sebuah teknologi yang diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan.
Mereka akan berpatroli menggunakan motor atau mobil di 10 titik lokasi strategis yang telah diidentifikasi sebagai area rawan pelanggaran keimigrasian atau tempat berkumpulnya warga negara asing (WNA).
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Patroli Imigrasi di wilayah Bali.-Sujatmiko-