Jember Lumpuh Akibat Krisis BBM, Antrean Mengular, Polisi Turun Tangan

Senin 28-07-2025,13:57 WIB
Reporter : Edi Winarko
Editor : Fatkhul Aziz

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Selama empat hari terakhir, terhitung sejak Jumat, 25 Juli 2025, warga Jember dibuat kelabakan dengan pemandangan antrean panjang kendaraan di hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Antrean mobil dan motor bahkan mengular hingga ratusan meter, menciptakan kelumpuhan di sejumlah ruas jalan utama.

Salah satu pemandangan paling mencolok terlihat di SPBU Jalan Ahmad Yani. Antrean motor di lokasi ini membentang hingga depan Markas Polres Jember dan membelok ke pertigaan Trunojoyo – RA Kartini, diperkirakan mencapai hampir satu kilometer. Kondisi kritis ini terpantau hingga Senin, 28 Juli 2025.

BACA JUGA:Krisis BBM Mengintai Jember, Kapolres Ambil Langkah Strategis


Mini Kidi--

Keterlambatan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi biang keladi kekacauan ini. Terungkap bahwa jalur distribusi utama via Gumitir ditutup total karena adanya perbaikan jalan. Akibatnya, pengiriman BBM dialihkan dengan pengambilan dari Surabaya dan Malang, menyebabkan keterlambatan pasokan yang signifikan ke Jember dan memicu antrean panjang yang tak terhindarkan di SPBU.

Menyikapi kondisi darurat tersebut, anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jember langsung sigap turun ke lapangan. Mereka melakukan pengaturan arus lalu lintas di titik-titik SPBU yang antreannya menimbulkan kemacetan parah. Upaya ini dilakukan untuk mencegah kesemrawutan dan memastikan lalu lintas tetap bergerak, meskipun padat, secara perlahan dan tertib.

Kapolres Jember AKBP Bobby S Condroputra, melalui Kasihumas Ipda M. Zazim, menyampaikan bahwa pengaturan lalu lintas ini bertujuan untuk menjaga keamanan masyarakat dan memastikan arus jalan tetap terkendali. "Kita maksimalkan pengaturan di titik-titik rawan antrean, biar tidak mengganggu pengguna jalan lain juga," ujar Ipda M. Zazim, Senin 28 Juli 2025.

BACA JUGA:Pasokan BBM Jember Tersendat, Pertamina Alihkan Suplai dari Surabaya dan Malang

Dampak krisis ini sangat dirasakan oleh masyarakat, termasuk Zaenal Abidin, seorang pengemudi Ojek Daring. Ia mengaku sudah empat hari kesulitan mencari BBM. "Kalau pun ada harus antre ratusan meter hingga 1 kilometer, sehingga tidak bisa bekerja, sedangkan kebutuhan rumah tidak bisa ditunda. Sampai kapan krisis BBM ini berlangsung?," keluh Zaenal.(edy)

Kategori :