SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemandangan berbeda tampak di kawasan Jalan Pemuda, Surabaya, Sabtu pagi 26 Juli 2025, Ratusan perempuan dengan penuh semangat mengayuh sepeda dalam balutan busana unik, jersey bermotif kebaya.
Mereka adalah anggota komunitas Perempuan Pesepeda (Pepespeda) yang menggelar "Kebaya Days Fun Ride" sekaligus merayakan hari jadi komunitas yang kelima.
BACA JUGA:Arumi Bachsin : PKK Cermin Keberhasilan Pemerintah Daerah
Mini Kidi--
Acara yang berpusat di Livin Mandiri ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin. Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak ini secara resmi membuka kegiatan dan turut memberikan suntikan semangat kepada para peserta.
Mengusung tema "Cinta Kebaya Sebagai Budaya Bangsa," acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebuah pernyataan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia. Hal ini terefleksi jelas pada jersey yang dikenakan para peserta.
BACA JUGA:Arumi Bachcin Bersama Pemkab Bojonegoro Kampanyekan ‘Gemarikan’ Cegah Stunting
Lisa Tuwakia, Ketua Komunitas Pepespeda Indonesia yang juga bertindak sebagai ketua panitia, menjelaskan bahwa jersey tersebut ia desain sendiri secara khusus. Untuk pesepeda perempuan, jersey didesain menyerupai kebaya dengan motif daun semanggi yang menjadi ikon Kota Surabaya. Sementara itu, peserta pria mengenakan jersey batik dengan motif serupa.
"Agenda hari ini adalah peringatan Hari Kebaya Nasional, yang kebetulan bertepatan dengan anniversary Pepespeda yang kelima. Kami ingin menyatukan semangat bersepeda dengan kecintaan pada budaya," ujar Lisa.
"Selama ini kan belum ada ya, jersey yang benar-benar didesain seperti kebaya. Meskipun faktor kesulitannya banyak, saya harus bisa melakukannya agar para perempuan semakin cinta dengan budaya berkebaya, " tambah Founder Pepespeda ini.
BACA JUGA:Terjun di Kota Probolinggo, Arumi Bachsin Kampanye Gemar Makan Ikan
Antusiasme terhadap acara ini luar biasa. Lebih dari 250 peserta dari berbagai kota seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Blitar, hingga Jakarta dan Bandung turut serta.
Menurut Lisa, daya tarik utama yang membuat peserta membludak adalah desain jersey kebaya yang unik.
"Banyak yang tetap mendaftar meskipun tidak bisa hadir, hanya karena ingin memiliki jerseynya. Pendaftaran sudah kami tutup pun, masih banyak yang berebut," ungkapnya.
BACA JUGA:Arumi Emil Kunker ke Trenggalek Bahas Stunting