Achmad memaparkan, risiko investasi aset digital seperti volatilitas harga yang ekstrem, ancaman peretasan, dan potensi penipuan skema ponzi harus menjadi perhatian utama. Ia khawatir, mentalitas mencari cuan instan dapat menggerus semangat wirausaha di sektor riil yang menjadi tulang punggung perekonomian kota.
“Masyarakat yang terbiasa dengan logika cuan cepat cenderung meninggalkan sektor riil. Ini berbahaya bagi ekosistem ekonomi kota yang sedang bangkit pasca pandemi,” pungkasnya. (alf)