SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota Surabaya bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak melancarkan strategi berlapis untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kian meresahkan.
Tak hanya memperketat pengawasan di Jembatan Suramadu yang menjadi jalur rawan pelarian, kolaborasi ini juga menyasar hingga ke jantung pemukiman warga melalui program Kampung Pancasila, Polisi RW, dan portalisasi kampung.
Mini Kidi--
Langkah konkret telah dimulai dengan mengaktifkan kembali pos polisi di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Pos jaga ini diisi oleh tim gabungan dari berbagai satuan untuk memastikan pengawasan berjalan efektif sepanjang waktu.
"Kita masifkan penjagaan di Pos Polisi Suramadu. Kami siagakan personel gabungan dari Satlantas, Samapta, Polsek Kenjeran, serta didukung tim Reskrim yang berpatroli mobile," jelas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat.
Untuk memberikan efek gentar, pos tersebut kini dilengkapi rotator yang menyala sepanjang malam sebagai penanda kehadiran petugas kepolisian. Upaya ini diperkuat dengan patroli rutin di titik-titik rawan untuk mencegah gangguan keamanan, khususnya pada malam hari.
BACA JUGA:Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Wahyu Hidayat Pimpin Penanaman Benih Jagung di Kenjeran
"Kami melibatkan TNI-Polri bersama jajaran pemkot untuk melakukan patroli demi menciptakan keamanan dan kondusifitas di tengah tengah masyarakat, " ujarnya.
Sinergi dengan Pemkot Surabaya juga memperkuat benteng pertahanan di tingkat lingkungan. Rencana pembentukan Kampung Pancasila di enam kecamatan wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, mulai Asemrowo, Bulak, Kenjeran, Pabean Cantikan, Semampir, dan Krembangan akan menjadi basis keamanan komunal.
Program ini akan berjalan seiring dengan Polisi RW yang menempatkan petugas sebagai garda terdepan kamtibmas di tingkat rukun warga. "Program Polisi RW terus digalakkan untuk mendekatkan kepolisian dengan masyarakat, " jelasnya.
BACA JUGA:Jenguk Anggota Sakit, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Beri Dukungan Moril
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, juga menggagas program portalisasi yang akan membatasi akses keluar-masuk di perkampungan.
"Nanti akan dipasang semua portal-portal untuk memperketat keamanan kampung," tambah AKBP Wahyu.
Di tengah upaya ini, Kapolres juga menekankan peran pentingnya masyarakat. Ia mengajak warga untuk menjadi polisi bagi diri sendiri.